
MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Masa jabatan duet Nur Rahman Umar dan Abbas memimpin Kabupaten Kolaka Utara tersisa setahun lagi. Keduanya kini masih fokus menuntaskan sejumlah program unggulan strategis seperti revitalisasi kakao dan program ekonomi kerakyatan lainnya.
Tahun 2022, Nur Rahman – Abbas akan segera menuntaskan pembangunan Rumah Jabatan bupati dan wakil bupati berlokasi di Leppeloang, Desa Lanipa-nila, Kecamatan Lasusua. Tepatnya di jalur by pass Lasusu-Tobaku.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Kolut, Nur Rahman Umar saat dikonfirmasi usai menggelar upacara peringatan HUT RI Ke-76, Selasa (17/8/2021).
“Pembangunan rujab di jalur Bypass Lasusia – Tobaku itu akan kami mulai tahun depan dan tahap finishing di tahun berikutnya,” katanya.
Terkait tingkat keberhasilan program revitalisasi kakao, Nur Rahman, yakin bagi masyarakat yang fokus menanam dan merawat bibir kakao yang telah disalurkan pemerintah daerah sejak 2018 lalu pasti berhasil
“Untuk mengukur persentase tingkat keberhasilan revitalisasi kakao di Kolaka Utara belum ada alat ukurnya. Tapi secara kasat mata dapat disaksikan, yang tidak berhasil itu mereka yang tidak menanam. Sepanjang masyarakat menanam dan memelihara saya yakin pasti berhasil,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Pemda Kolut sejak 2018 hingga saat ini telah menyalurkan jutaan bibit kakao untuk masyarakat Kolut yang tersebar di 15 kecamatan.
Program revitalisasi kakao merupakan program unggulan Pemkab Kolut di bawa kepemimpinan Nur Rahman Umar dan Abbas. Melalui program ekonomi kerakyatan tersebut, Pemkab berharap perekonomian masyarakat Kolut dapat meningkat dan laju angka kemiskinan dapat ditekan.
Usaha pemerintah untuk mengembalikan kejayaan kakao di Kolut melalui program revitalisasi mulai menuai hasil. Hal tersebut terlihat melalui kegiatan panen perdana hasil program revitalisasi kakao yang telah diselenggarakan di Desa Powala’a, Kecamatan Pakue Tengah medio 2020 lalu dan panen bersama hasil program revitalisasi kakao di Desa Pohu,
Kecamatan Rante Angin, Kamis 8 Juli 2021 bulan lalu .
Sementara itu, Beberapa agenda panen bersama hasil program revitalisasi kakao yang sedianya digelar di desa-desa bulan Juli lalu terpaksa batal dilaksanakan akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (***)
Reporter : Andi Momang