Pekerja Lepas Proyek Bandara Akhirnya Terima Upah Lembur

0
668
Agus Salim Dini

MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Penanggung Jawab PT Monodon Pilar Nusantara, selaku pelaksana proyek bandara Kolaka Utara, Agus Salim Dini, akhirnya angkat bicara terkait keluhan pekerja harian lepas yang mengeluhkan uang lembur tak dibayarkan.

Kepada MCNewsultra id ,Agus Salim Dini menganggap persoalan tersebut hanya miskomunikasi.

“Saya sudah tegur direktur cabang, kenapa persoalan ini tidak dikomunikasikan, ” katanya ditemui di lokasi proyek, Kamis, (1/7/2021).

Ia menegaskan, hak-hak para pekerja harian lepas, termasuk flagman (pengatur lalulintas kendaraan proyek), seperti jam lembur tetap dibayarkan sesuai ketentuan.

“Gaji maupun uang lembur kita bayarkan setiap awal bulan, dan hari ini gaji lembur itu kita sudah bayarkan, plus gaji pokoknya ” ujarnya.

Selain soal hak pekerja seperti gaji dan uang lembur, jelas Agus, pihaknya juga selalu menekankan pada aspek keselamatan kerja. Karena itu, ia mewanti-wanti kepada pengawas proyek agar kalau ada pekerja yang sudah bertugas pada malam hari, maka pada pagi harinya diistirahatkan.

“Nanti siang lagi baru masuk kerja karena mereka juga manusia biasa yang butuh istirahat,” ujarnya.

Menurutnya, terhitung bulan ini, Juli 2021, pihaknya bahkan memberlakukan jam kerja dengan sistem shift.

“Jangan kita paksakan mereka bekerja full seharian, kita menjaga keselamatan kerja, apalagi tugas mereka mengatur arus lalulintas keluar masuknya kendaraan pengangkut material timbunan, ” tuturnya.

Menurutnya, pekerjaan proyek penimbunan bandara yang berlokasi di Desa Kalu-kaluku dan Lametuna Kecamatan Kodeoha, terkadang hingga pukul 22.00 wita, sehingga pekerja yang bertugas sebagai flagman pun terkadang harus lembur.

“Kadang tergantung cuaca, kalau cuaca bagus, malam kita lembur sampai pukul 10.00 malam, ” katanya.

Terkait dengan pekerja yang ada di lokasi bandara, di luar flagmen, itu di luar tanggung jawab pihaknya, karena mereka adalah bagian dari pekerja sub kontrak yang hasil pekerjaannya dihitung berdasarkan volume kerja.

“Para pekerja itu dipekerjakan pemborongnya, jadi sudah di luar tanggung jawab kami terkait gaji maupun uang lembur,” tuturnya.

Menurutnya, adanya lembur kerja, disebabkan faktor cuaca yang harus mengikuti pasang surutnya air laut. “Karena kalau air pasang naik pada siang hari, mereka tidak bekerja siangnya, nanti malam hari, ” katanya

Sementara, salah seorang pekerja, Munir yang ditemui MCNewsultra id. di lokasi proyek, mengaku sudah menerima gaji dan uang lembur sesuai jam kerjanya.

”Tadi siang gaji dan uang lembur kami sudah dibayarkan, jadi tidak ada masalah, ” ujarnya. (***)

Reporter : Andi Momang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini