MCNEWSULTRA.ID, Rumbia – Rencana pemerintah kabupaten Bombana mereklamasi Pulau Basa Kecamatan Poleang menajdi kawasan pariwisata rupanya mendapat penolakan keras dari masyarakat setempat.
Buktinya saja ratusan masyarakat dan sejumlah mahasiswa asal Poleang menggelar unjuk rasa di pelataran kantor bupati, Jumat (20/8/2021).
Kurang lebih satu jam lamanya aksi di depan Kantor Bupati Bombana tidak menuai kesepakatan. Merasa tak puas, massa pun bergeser ke Kantor DPRD.
Salah seorang orator aksi, Irfan Mappa menyayangkan sikap pemerintah yang tidak memihak pada kelangsungan hidup masyarakat nelayan.
“Pemerintah pasti tahu kalau Pulau Basa itu tempat nelayan bergantungkan hidup ketika melaut. Nelayan Bajo Barat dan Timur di Poleang ambil ikan cukup mudah di pulau itu,” katanya saat aksi.
Ia menambahkan, rencana reklamasi pulau itu dinilai tidak saja merugikan nelayan, tetapi juga cukup meresahkan masyarakat karena mobilitas tinggi di kawasan itu justru mengurangi tempat resapan air yang potensi memicu banjir.
” Di pulau juga ada masyarakat yang punya kebun dan sebagainya. Kalau ada kegiatan reklamasi sudah pasti material tanah dari gunung akan menimpa sumber penghidupan masyarakat,” tuturnya.
Untuk itu saya meminta pada pemerintah daerah melalui anggota DPRD agar menolak rencana perluasan pulau (reklamasi) yang akan di lakukan oleh pemerintah daerah
Sementara itu salah satu anggota DPRD Bombana Komisi III Andi Firman mengatakan, pihaknya dalam jangka waktu dekat ini akan mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pemda terkait persoalan tersebut.
Namun sebelum kegiatan tersebut dilakukan pihaknya akan melakukannya rapat bersama anggota lainnya yang ada di Badan Musyawarah (Bamus) untuk menentukan jadwal RDP itu
“Persoalan itu siap kami (dewan) akomodir. Bila memang hasil kajian kami kegiatan reklamasi merugikan masyarakat, maka siap ikut menolak. Inshaallah dalam RDP nanti kami undang perwakilan masyarakat,” tegasnya. (***)
Reporter : LM Dzaki