MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Industri kuliner saat ini menjadi jenis usaha penyangga ekonomi di musim pandemi. Terkait itu Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara menggagas pengolahan produk makanan maupun minuman bahan baku kakao.
Upaya cukup terbuka karena daerah itu memiliki pabrik olahan kakao yang produksinya bisa didiversifikasi dalam berbagai barang konsumsi dengan nuansa khas daerah.
Kepala Disbunnak Kolut, Ismail Mustafa menuturkan, mengolah bahan baku kako menjadi produk makanan maupun minuman bisa saja dilakukan semua orang. Hanya saja meracik produk yang khas, enak dan bernilai pasar itu butuh penanganan khusus.
“Makanya kami rencana akan mengirim beberapa tenaga kerja untuk magang di Bali dan Kota Malang. Di daerah itu ada pabrik pengolahan cokelat. Mereka nanti belajar di sana,” tuturnya, Senin (13/9/2021).
Namun rencana itu masih tertangguhkan karena dua daerah itu masih menolak menerima pemagangan. Pasalnya, di wilayah itu masih menerapkan PPKM.
“Tunggu PPKM berakhir baru mereka siap menerima pemagangan. Yah kita bersabar lagi menunggu informasi selanjutnya,” ucap Ismail.
Diungkapkan, pemerintah sudah menyusun rencana bakal mengirim dua tim magang ke Bali untuk belajar mengolah dan cara fermentasi cokelat yang baik. Selain itu pemerintah juga mengirim staf OPD untuk tujuan serupa
“Produk kakao olahan itu akan kami launching pada puncak acara HUT Kabupaten Kolut tahun depan,” katanya.
Sementara itu, lanjutnya, realisasi kegiatan pabrik kakao kini masuk dalam program Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian baik dari sisi penganggaran maupun rencana kegiatan.
“Tahun ini adalah penyusunan bisnis plan dari kementerian sebagai rujukan pengembangan usaha. Mulai dari tahap pengolahan hingga pemasaran mesti dikelola secara profesional dan moderen,” terangnya.
Di sela itu kegiatan operasi pabrik tetap akan dijalankan sehingga tidak terjadi kekosongan aktivitas selama pandemi Covid-19. Untuk itu ke depan akan dilakukan rekrutmen karyawan dan tahap assesmen ditangani langsung tim kementerian.
“Kami juga mengutus tujuh orang staf honorer belajar di UHO Kendari. Mereka belajar selama sepekan mengolah cokelat. Kebetulan di UHO ada mesin khusus yang digunakan mengolah cokelat dengan formula rasa enak,” ujarnya.
Ismail menargetkan, Oktober 2021 sudah harus ada produk dibuat, di mana bahan bakunya langsung dibeli dari petani dan dibawa ke pabrik untuk di lakukan fermentasi sesuai dengan aturan waktunya. Lalu dikeringkan kemudian diproses menjadi cokelat siap konsumsi. (***)
Reporter : Andi Momang