MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara berkumpul satu panggung debat publik. Yaitu, Paslon Anton-Abbas bernomor urut 1, Sumarling-Timber Nomor Urut 2 dan Nur Rahman-Jumarding Nomor urut 3.
Debat publik itu yang menjadi panggung politik ketiga paslon untuk unjuk gagasan digelar di Aula Islamic Center Masjid Agung Bahru Rasyad Wal Ittihad, Lasusua, Kamis (21/11/2024) malam.
Penampilan para paslon juga disaksikan tujuh orang penelis yakni Prof Dr Ir Hasbullah Syaf MSi IPM ASEAN Eng (Guru Besar Faperta UHO), Prof Dr Hj Hadi Machmud MPd (Guru Besar Fakultas Tarbiyah IAIN Kendari), Dr Bala Bakri SE SIP MM MSi MPsi (Dosen Lembaga Layanan Tinggi Kemendikti Sains dan Teknologi).
Lalu Dr Rosmawati Rasyid SKM MKes (Dosen ITK Avicenna Kendari), La Ode Muhammad Elwan SSos MPA (Dosen FISIP UHO), Munsir Salam SPd MAP (Ketua Akademi Pemilu dan Demokrasi Korwil Sultra) dan Muhammad Nasir SSos (Ketua KIPP Sultra).
Debat ini terdiri dari enam segmen yang menyajikan berbagai topik penting. Segmen pertama adalah pembukaan dan pengantar oleh moderator.
Segmen kedua dan ketiga, masing-masing pasangan calon diberi kesempatan untuk mendalami visi, misi, dan program mereka yang dikaitkan dengan tema dan sub tema yang relevan.
Berikutnya segmen empat dan lima merupakan sesi debat antar pasangan calon, di mana mereka saling memberikan tanggapan dan kritik terhadap program satu sama lain.
Segmen terakhir, yaitu segmen enam, adalah closing statement dari setiap pasangan calon untuk menyampaikan pesan penutup kepada masyarakat Kolaka Utara.
Pasangan Anton-Abbas mengusung visi Terwujudnya Kolaka Utara yang maju, mandiri, berdaya saing, dan unggul tahun 2025-2030.
Fokus utamanya adalah peningkatan tata kelola pemerintahan, kemandirian ekonomi, pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur.
Adapun Pasangan Sumarling -Timber memperkenalkan visi Kolaka Utara Bangkit Berkemajuan Menuju Sejahtera Bersama.
Mereka menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur, pemberdayaan generasi muda, pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi desa, serta pelayanan publik yang responsif. Selain itu, mereka berkomitmen melestarikan lingkungan hidup dan budaya lokal.
Lalu Nurrahman-Jumarding, tampil dengan visi Kolaka Utara sebagai daerah yang madani, maju, berdesain, dan berkelanjutan.
Dalam uraian misi lebih mengusulkan strategi berbasis pembangunan berwawasan lingkungan, peningkatan nilai tambah produk sumber daya alam, penguatan sektor pertanian, dan pemerintahan yang berkualitas.
Menyoal isu lingkungan sebagai salah tema yang diajukan panelis. Ketiga paslon memiliki perspektif berpikir yang berbeda. Pasangan Sumarling-Timber misalnya, menyoroti penurunan fungsi hutan akibat tambang.
“Kerusakan yang sudah terjadi harus dihentikan. Meski regulasi tambang berada di pusat, kami akan memastikan pengawasan ketat agar kerusakan tidak bertambah dan mendorong pemulihan lingkungan,” tegas Sumarling.
Sedangkan Anton-Abbas menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mereka juga mendukung adanya regulasi tegas dalam mengawasi aktivitas tambang yang berpotensi merusak ekosistem.
Sementara itu, pasangan Nur Rahman-Jumarding menawarkan pendekatan berbasis ekonomi hijau sebagai solusi jangka panjang.
“Kami juga akan fokus pada penanganan penambangan ilegal yang menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan,” ujar Nur Rahman.
Kepatuhan Regulasi dan Sistem
Terkait pertanyaan panelis soal akselerasi dan kualitas pelayanan publik, Paslon Anton-Abbas menekan dua hal penting yang harus dijaga eksistensinya yaitu Pertama konsisten terhadap regulasi, kedua konsisten pada sistem.
“Pemerintahan itu baik sistem maupun regulasinya kan sudah baku. Yang jadi masalah kalau pemerintahan justru tidak sesuai regulasi dan sistem yang sudah dibuat,” terangnya.
Ditegaskan, dalam era otonomi daerah pengelolaan bisa menggunakan semi birokrasi dan semi enterpreneur sebagai upaya mendorong percepatan pembangunan.
“Kalau bicara enterpreneur selalu kita bicara menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Kalau pemerintahan terpaku pada aturan, kapan daerah bisa maju,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua KPU Kolaka Utara, Nurgalia, dalam sambutannya menyampaikan, debat publik ini merupakan upaya memberikan informasi mendalam kepada masyarakat terkait pilihan pemimpin mereka.
“Kami berharap para pasangan calon memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan visi, misi, dan program kerja mereka. Pilkada adalah pertandingan persahabatan, kita semua keluarga yang memiliki tujuan sama, yaitu membangun Kolaka Utara yang lebih baik,” ungkapnya. (***)
Reporter : Andi Momang