Siaga Dampak Fenomena La Nina, DPRD Sultra Gelar ‘Diskusi’ Penanganan

0
296
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh (kemeja putih) bersama Wakil Ketua H.Hery Asiku saat rapat kordinasi bersama sejumlah instansi teknis, Selasa (16/11/2021)

MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Wilayah Sulawesi Tenggara diramalkan bakal terdampak fenomena La Nina. Sebelumnya Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) menginformasikan potensi bencana hidrometerologi akan terjadi di akhir 2021.

Pemicunya karena pada November hingga Desember wilayah itu memasuki musim penghujan, disusul adanya potensi fenomena global itu. Fenomena La Nina dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Perwakilan dari Badan Pelaksana Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai saat rapat koordinasi di DPRD Sultra.

Dasar itu, DPRD Sultra menggelar rapat teknis melibatka sejumlah instansi seperti Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra, Selasa (16/11/2021).

Pertemuan itu digagas dewan dengan tujuan ingin mendapatkan masukan sekaligus pola penanganan dan kesiapsiagaan menghadapi dampak yang ditimbulkan baik saat pramusim hujan maupun setelahnya yang berpotensi menimbulkan bencana alam.

“Sengaja kami undang para instansi teknis di gedung DPRD ini tidak lain untuk memberikan masukan, terkait kesiapan sarana yang dimiliki bila terjadi bencana alam di daerah kita ini,” ujar Ketua DPRD Sultra H Abdurrahman Shaleh saat memimpin rapat tersebut.

Menurut dia, wilayah Sultra ini kerap menjadi langganan banjir ketika musim hujan datang. Dampak kerugian pun sangat besar dirasakan, utamanya pada masyarakat yang memiliki lahan pertanian maupun perkebunan.

“Daerah rawan bencana hidrometeorologi untuk meningkatkan kewaspadaan dan langka mitigasi menghadapi fenomena La Nina yang diprediksi dari BMKG akan berlangsung akhir Desemeber 2021 hingga Januari 2022,” ungkapnya.

Ditegaskan pula, beberapa daerah di Sultra lokasinya berada di kawasan bantaran sungai. Wilayah Kota Kendari sering menghadapi siklus banjir akibat luapan Sungai Wanggu. Konawe Utara juga sering tak bisa menghindari dampak luapan air dari Sungai Konaweha. Demikian pula Konawe Selatan dan lainnya.

Wakil Ketua DPRD Sultra Hery Asiku berharap agar masyarakat sejak dini harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa datang.

“BMKG mengisyaratkan akan terjadinya La Nina di mana diperkirakan curah hujan luar biasa. Mungkin kalau curah hujan yang lalu 2 atau 3 hari curah hujannya berhenti, bisa saja sepanjang 20 hari ke depan hujan terus,” katanya.

Kepala Balai Wilayah Sungai Wilayah IV Sulawesi Agus Safari mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah membangun berbagai fasilitas penanggulangan banjir dan kolam retensi yang bisa mengurangi potensi banjir.

“Kalau sebelumnya, setiap datang hujan sungai Wanggu di Baruga meluap hingga merendam rumah warga. Setelah adanya waduk atau kolam retensi yang sudah difungsikan maka bisa mereduksi banjir 60-75 persen,” ujarnya. (**)

Reporter : Juhartawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini