Reses di Landawe, I Made Tarubuana: Aspirasi Masyarakat Masih Butuh Atensi

0
71
Wakil Ketua DPRD Konawe Utara I Made Tarubuana (kemeja hitam) saat menggelar agenda reses tahap II di Kecamatan Landawe

MCNEWSULTRA.ID, Wanggudu – Anggota DPRD Konawe Utara saat ini sedang giat melaksanakan kegiatan reses di daerah pemilihan masing-masing. Reses tersebut merupakan bagian tugas pokok dan fungsi anggota dewan terkait legislasi, penganggaran dan pengawasan.

Kegiatan reses, salah satunya dilaksanakan Anggota Dewan Konut I Made Tarubuana. Politisi PDIP Konut berasal dari Dapil Kecamatan Landawe, Wiwirano dan Langgikima. Lokasi kegiatan di Kecamatan Landawe, Jumat (9/8/2024).

“Dalam agenda reses, kami menerima beberapa keluhan maupun usulan masyarakat pada beragam sektor. Jadi momen itu kami menjaring informasi progres pembangunan selama dan hal-hal yang masih butuh atensi,” tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Konut itu mengakui menerima penyampaian aspirasi dari masyarakat, khususnya seputar revitalisasi infrastruktur seperti pengaspalan, peningkatan kualitas jalan dan sebagainya.

Masyarakat Kecamatan Landawe saat mengikuti agenda reses tahap II DPRD Konawe Utara

“Kami lihat dasar-dasar pertimbangan masyarakat mengajukan usulan itu cukup rasional dari sisi kebutuhan dasar publik secara luas. Salah satunya karena jalan itu jadi arus lalu lintas perekonomian masyarakat,” katanya.

Selain itu, lanjut Made Tarubuana, beberapa tokoh masyarakat sangat mengharapkan adanya perhatian pemerintahan untuk membangun masyarakat di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan.

“Masyarakat usul agar pemerintah membantu fasilitas percetakan sawah. Bisa penambahan luas baku lahan sawah atau penanganan masalah irigasinya aga produktivitasnya meningkat. Ada yang juga pengadaan bibit ternak,” urainya.

Dia menegaskan, semua usulan tersebut akan ditampung dan dikaji ulang secara bertahap, kemudian dimasukkan dalam agenda pembahasan APBD perubahan atau APBD induk Tahun 2025.

“Usulan masyarakat kan banyak. Untuk bisa mengakomodir semua saya kira relatif karena secara teknis terkendala kapasitas anggaran daerah. Jadi kita runut dulu berdasarkan skala prioritas, baru kita tetapkan mana yang prioritas,” jelasnya. (***)

Reporter : Wawan

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini