MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra resmi serah terima 62 peserta Nusantara Sehat Individu (NSI) dari Kementerian Kesehatan RI di salah satu hotel di Kendari, Minggu (4/7/2021) malam.
Para peserta itu rencananya mengabdi dalam pelayanan kesehatan di semua wilayah kabupaten maupun kota se-Sultra. Rinciannya Kabupaten Bombana 2 orang, Buteng 2 orang, Konawe Kepulauan 2 orang, Konawe 10 orang, Konawe Utara 15 orang, Konawe Selatan 14 orang, Muna 5 orang, Muna Barat 5 orang.
Lalu Kota Kendari sebanyak 3 orang. Berikutnya empat kabupaten meliputi Kolaka, Buton Selatan, Wakatobi dan Kota Baubau masing-masing dijatah satu orang.
Kepala Dinkes Sultra Hj Usnia diwakili Kabid Pengembangan Program dan SDK, Rosmawati Rasyid SKM MKes sangat mengapresiasi kebijakan kementerian kesehatan dalam mendukung upaya Pemprov Sultra terkait pengadaan tenaga kesehatan di daerah.
“Kami juga sangat berterima kasih atas keputusan para peserta memilih Sultra sebagai wilayah pengabdian pada masyarakat. Memang dari semua kebutuhan instrumen pelayanan kesehatan, salah satunya program NSI ini memang sangat kami butuhkan,” ungkapnya.
Menurutnya, bagi Sultra sendiri keberadaan Program NSI bukan baru pertama kalinya. Sebelumnya Sultra tetap mendapat prioritas khusus dalam program kementerian itu. Pasalnya, sejumlah wilayah Sultra masih membutuhkan pendekatan khusus dalam mengatasi masalah akses pelayanan kesehatan.
Dalam bertugas nanti, lanjut Rosmawati, peserta NSI harus mampu bersinergi dengan petugas kesehatan di daerah saat melaksanakan pelayanan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Yang ingin saya garis bawahi yaitu peran peserta NSI bukan untuk menggantikan tugas tenaga kesehatan di wilayah pengabdian, tetapi lebih pada memerankan posisi yang mendorong perbaikan prioritas masyarakat, khususnya dalam layanan dasar kesehatan,” jelasnya.
Diakui situasi dalam penugasan peserta kali ini relatif berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Problem Pandemi Covid-19 menjadi tantangan serius bagi peserta NSI bekerja maksimal, namun tetap mawas diri.
“Yah kondisi ini tentu tidak harus membuat semangat kita menjadi surut. Sebaliknya gelora harus lebih meningkat lagi, bekerja dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sedangkan perwakilan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makasar, dr Hamzah Bakri berharap peserta NSI senantiasa bekerja dengan ikhlas dan memandang tugas itu sebagai bagian dari tugas kemanusiaan.
“Tugas peserta adalah mengembangkan strategi kementerian kesehatan yakni meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,” katanya.
Dalam pelaksanaan tugas peserta NSI harus menjadi role model memotivasi dan menfasiltasi baik pada masyarakat maupun tenaga kesehatan di puskesmas. (***)
Reporter : Juhartawan