Dewan Kolut Dorong Pemanfaatan Komoditas Kelapa Dalam

0
411
Petani Kelapa Dalam - Ilustrasi. (FOTO : matanurani.com)

MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – DPRD Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) mendorong pemerintah daerah setempat untuk melakukan pemanfaatan pada komoditas pertanian Kelapa Dalam.

Anggota DPRD Kolut Arifuddin mengatakan, pemda harusnya tidak berfikir monoton pada satu sektor komoditi pertanian saja. Tapi harus berfikir secara menyeluruh berdasarkan potensi tiap-tiap kecamatan.

Selain kakao, lanjutnya, komoditi kelapa dalam atau sejenisnya secara ekonomis cukup menjanjikan. Produktivitasnya pun jauh lebih bagus dibanding kakao, tidak butuh perawatan khusus dan hasilnya berkesinambungan.

“Tugas pemda tinggal keberpihakan saja ke Dinas Perkebunan dan Peternakan untuk melakukan terobosan, cari ahli, bangun pabrik sehingga produksi kelapa dalam masyarakat memiliki nilai tambah,” ujar Arifuddin, Senin (22/8/2023).

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kolut itu juga menambahkan, masyarakat juga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya Rp 500 per kilogram untuk transportasi ekspedisi ke Makassar. Selain itu, semua bagian kelapa memiliki nilai jual termasuk briket (arang dari tempurung kelapa).

“Ini kan potensi ekonomi yang perlu dikembangkan dan cukup menjanjikan. Daripada kita berkhayal tentang pembangunan smelter 10 tahun ke depan belum tentu ada,” tuturnya.

Senada, Wakil Ketua DPRD Kolaka Utara Ulfa Haeruddin mengatakan, jauh-jauh hari telah menyampaikan hasil studi tirunya bersama anggota lainnya di Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado terkait potensi ekonomi kelapa dalam.

Politisi PKB itu menambahkan, para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mayoritas digerakkan pemuda di Sulawesi Utara, mulai memanfaatkan potensi kelapa dalam sebagai komoditas ekspor.

“Kelebihan kelapa dibanding komoditas perkebunan lainnya karena semua bagian, mulai dari buah sampai daun memiliki nilai ekonomi bahkan air kelapa pun memiliki nilai jual,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kolut, Ismail Mustafa menuturkan, pengembangan secara khusus komoditi kelapa layaknya kakao, perlu perencanaan dan konsep yang jelas. Lebih lagi jika ingin bangun pabrik.

“Konsep harus jelas. Pabrik produk turunan kelapa yang seperti apa? Minyaknya, batok kelapa, sabuk atau apanya. Ini perencanaannya harus jelas termasuk pangsa pasarnya,” imbuhnya.

Ismail sangat mengapresiasi gagasan yang dikemukakan anggota DPRD, hanya saja masih butuh perencanaan dan konsep yang matang.

“Ide ini sangat bagus. Kami sangat senang kalau ada masukan seperti ini hanya kita perlu perencanaan dan konsep yang jelas,” tukasnya. (***)

Reporter : Andi Momang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini