
MCNEWSULTRA.ID, Langara – Balai Karantina Pertanian Kendari mengajak masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) agar menggalakkan budidaya tanaman porang.
Hal itu disampaikan, Kepala Balai Karantina Kendari, N Prayatno Ginting SP MM saat mengunjungi Kabupaten Konkep beberapa waktu lalu.
Prayatno menjelaskan, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Balai Karantina Pertanian menjadi pionir dalam mengaungkan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian. Tanaman Porang pun menjadi primadona baru komoditi ekspor Indonesia.
Terlebih, trend permintaannya terus meningkat di pasar dunia.
“Jadi ini perintah dari Kepala Badan dan Pak Mentan, salah satunya gerakan tiga kali lipat ekspor. Untuk itu petani di Konkep mari galakkan budidaya tanaman porang,” ucapnya, Rabu (16/6/2021)
Masih kata Prayatno, pihaknya siap membantu Pemerintah Kabupaten Konkep dalam mempublikasikan potensi komoditi pertanian yang ada, salah satunya Porang.
“Pulau ini banyak potensi pertanian yang perlu dipublikasikan agar diketahui banyak orang. Salah satunya Porang ini,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kadis Pertanian Konkep, H Tahrir merespon positif program yang disampaikan Kepala Balai Karantina Pertanian Kendari.
“Kami menyambut baik salah satu program yang disampaikan Kepala Balai Karantina Kendari dan akan berkordinasi sesegera mungkin dengan pimpinan dalam hal ini Bupati Konawe Kepulauan,” ujarnya.
Mengutip dari website Indonesia.go.id, Berdasarkan data Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) atau Badan Karantina Pertanian (Barantan), semester pertama 2021, ekspor porang Indonesia mencapai angka 14,8 ribu ton, di mana angka ini melampaui jumlah ekspor semester pertama pada 2019 dengan jumlah 5,7 ribu ton, kenaikan ini menunjukkan aktivitas ekspor sebanyak 160 persen.
Mendulang nilai ekspor hingga 160 persen pada semester awal tahun ini, negara-negara yang menerima suplai ekspor utama porang seperti Cina, Vietnam, hingga Jepang. Selain negara kawasan Asia, Eropa juga menjadi salah satu negara tujuan ekspor porang. (**)
Reporter : Kardin
Editor : Juhartawan