Serap Anggaran Besar, Produktivitas Kakao di Kolut Capai 75 Persen

0
377
Tanaman kakao petani di desa Ainani Tajriani yang sudah siap panen

MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Petani kakao di Kolaka Utara kini terus menggenjot produktivitas hasil tanamannya. Sebagian masyarakat mengakui sudah merasakan dampak dari program unggulan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara. pertumbuhannya bisa mencapai 75 persen.

Paling tidak itu dirasakan petani kakao di Desa Ainani Tajriani, Kecamatan Kodeoha. Dukungan bantuan bibit kakao bersumber dari APBD maupun APBN lewat sharing dana desa Tahun 2019 cukup memadai.

“Kami dapat bantuan bibit kakao bersumber dari APBD Tahun 2018 untuk kebutuhan lahan seluas 25 hektare. Itu dibagi dalam dua kelompok. Setiap kelompok jumlah anggotanya berbeda,” tutur Kepala Desa Ainani Tajriani, Muhammad Syatir pada mcnewsultra.id, Rabu (15/9/2021).

Kelompok pertama beranggotakan 18 orang dengan modal lahan 10 hektare serta bantuan bibit sebanyak 9000 pohon. Sedangkan kelompok kedua anggotanya 25 orang, luas lahannya 15 hektare dan bantuan bibit sebanyak 13 500 pohon.

“Jadi total bantuan bibit sebanyak 22 500 pohon Tahun 2018 itu saat ini sudah mulai tumbuh, sebagian hasilnya sudah dinikmati masyarakat,” ucapnya.

Selain menggunakan APBD, kata dia, bantuan bibit juga diperoleh dari Dana Desa (DD) Tahun 2019 dengan total anggaran pengadaan sebesar Rp 100 juta sesuai kesepakatan rapat musyawarah desa. Bantuan bibit diberikan pada petani yang sudah siap lahan, tetapi tidak punya bibit.

“Pembibitan itu dilakukan pada bulan Juni dan Juli Tahun 2019 dan penyaluran bibit kepada kedua kelompok tani  yang belum dapat mulai pada awal Januari 2020,” ungkapnya.

Pendamping Pertanian Desa, Marjan menambahkan, bantuan bibit dari DD itu sebanyak 22 300 pohon untuk dihampar di atas lahan seluas 30 hektare. Petani juga dibagi dua kelompok dengan modal lahan masing-masing 15 hektare.

“Kelompok tani mendapat bantuan bibit itu variasi antara 450-500 pohon sesuai luas lahan yang mereka daftarkan. Waktunya tanamnya juga berbeda, ada di bulan Januari, pertengahan Agustus dan Oktober,” ujarnya.

Dijelaskan pula, sesuai pengamatan di lapangan terangkum data pertumbuhan kakao Tahun 2020-2021 berkisar 70-75 persen. Sedangkan gagal tumbuh atau mati berkisar 25 persen. Namun masalah itu bisa disiasati petani dengan segera mengganti tanaman dengan bibit cadangan.

Menurutnya, sejak akhir tahun 2020 hingga tahun 2021 masyarakat desa Ainani Tajriani hampir merata melakukan panen kakao. (***)

Reporter : Andi Momang

Komen FB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini