Nama Azizah Maumere bukan sosok baru dalam belantika musik di Sulawesi Tenggara. Punya pengalaman bernyanyi seabrek mulai dari lokalan hingga ke pentas nasional.
Layaknya penyanyi profesional, maka jatuh bangun sulit ia dihindari sebelum akhirnya menemukan karakteristik tersendiri dalam menggugah pasar industri hiburan itu.
Punya warna vokal khas tak lantas membuat jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) itu tak kaku dalam mengasah diri. Dia punya habit baru yaitu doyan mengekspolorasi banyak genre musik.
Laporan : JUHARTAWAN, Kota Kendari
Bagi wanita Bernama asli Azizah Ismi Hayrunisa ini dunia menyanyi sudah digeluti sejak kecil. Semua itu tak lepas dari andil kedua orang tuanya yakni mendiang Sadarudin Daeng Sira dan Marionah.
“Dulu sih orangtua mungkin melihat ada potensi terpendam dalam diri saya. Nah oleh mereka saya dipoles agar bakat nyanyi bisa terasah dari awal,” tutur wanita kelahiran Maumere 6 November 1997 itu, Minggu (2/4/2023).
Sebelum profesional menekuni nyanyi, istri Iqbal Alfadillah ini mengaku harus merasakan iklim tampil dari ke panggung ke panggung di sejumlah daerah berbeda.
“Menyanyi itu apa yah, kan bukan sekadar kemampuan teknis mengolah vokal, tetapi juga kepercayaan diri juga mesti maksimal. Nah di situ ada nilai yang saya petik saat di panggung,” ujar ibu dari Mochammad Ramadhan Alfadillah ini.
Berbekal pengalaman bernyanyi di panggung, wanita berdarah Bugis Buton itu menguji adrenalin di pentas menyanyi nasional. Misalnya di ajang Kontes Dangdut Indonesia 2015 yang digelar MCN TV, Azizah sukses menyabet juara 2.
Kiprah itu berlanjut lagi di ajang D academy Indosiar Tahun 2017. Meski berkompetisi dengan talent-talent muda kala itu, Azizah masih sempat mencuri predikat juara 6, bahkan dia terpilih sebagai kontestan wanita terfavorit Pilihan Sosial Media.
“Pencapaian itu tentu membuat keyakinan saya bulat menetapkan dunia menyanyi sebagai pilihan hidup. Ndak tahu juga, tetapi saya merasakan ada sesuatu yang mengikat saya secara emosional,” tutur pelantun Sejuta Luka di pentas Final 4 Besar KDI 2015.
Guna terus mengasah kemampuannya, Azizah tetap intens melakukan aktivitas bernyanyinya baik di atas stage on air atau off air. Selain itu Azizah Maumere merilis beberapa album lagu yang didukung label Wahana.
Kemajuan teknologi saat ini membuka ruang baginya mengeksplorasi potensinya dalam bernyanyi di sejumlah platfrom digital. Bukan cuma ini, Azizah juga doyang eksplor semua genre lagu.
“Kalau dibilang kiblat genrenya sih yah saya fleksibel karena industri hiburan ini mesti melihat tren penikmatnya. Mungkin kita punya warna genre khas, tetapi harus diimprovisasi,” ungkapnya.
Yuk para pencinta musik, bisa menikmati alunan vokal Azizah di chanel Youtube AZIZAHCHANNEL36. Yang teranyar merilis lagu berjudul Andai Nanti Aku Tiada.
“Bernyanyi bagi saya itu perasaan yang diatur pada musik. Memberikan perasaan ringan yang sebenarnya. Jika saya bernyanyi saat sendirian, saya merasa luar biasa dan saya menikmati kebebasan itu,” ucapnya. (***)
