MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Puluhan massa dari Aliansi Masyarakat Kecamatan Batu Putih menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kolaka Utara, Rabu (4/6/2025).
Aksi yang berlangsung selama satu jam itu menuntut penyelesaian persoalan terkait operasional PT Tambang Mineral Maju (TMM) di wilayah mereka.
Beberapa hari sebelumnya, unjuk rasa serupa dilakukan di depan Kantor PT TMM di bawah langsung pengawasan anggota kepolisian.
Wakil Ketua I DPRD Kolaka Utara, Muhammad Syair bersama sejumlah anggota dewan lintas komisi segera mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan perwakilan pengunjuk rasa.
Syair menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan surat resmi yang ditujukan kepada Direktur PT TMM serta tiga dinas terkait yaitu DPMPTS, Lingkungan Hidup, dan Tenaga Kerja.
“Sebagai komitmen kami sebagai wakil rakyat, surat ini sudah dibuat dan akan dikirim hari ini. Kami juga menjadwalkan RDP lanjutan pada Rabu, 11 Juni 2025 pukul 09.00 WITA, setelah Idul Adha,” jelas Syair via WhatsApp.
Beberapa poin yang akan dibahas dalam RDP meliputi pemberdayaan pengusaha dan tenaga kerja lokal di Batu Putih, dampak lingkungan dari aktivitas tambang PT TMM.
Selain itu RDP fokus evaluasi operasional dan kejelasan hukum sertifikat tanah yang dikuasai oknum PT TMM, padahal merupakan aset Pemda Kolaka Utara.
“Kami minta direktur PT TMM hadir langsung di RDP untuk memberikan penjelasan,” tegas Syair.
Ansar Ahosa, anggota Fraksi PDI-P, membenarkan tuntutan warga, terutama terkait mekanisme jual-beli kargo yang dinilai tidak transparan.
Dua poin lagi adalah tidak adanya reklamasi tahunan sejak PT TMM beroperasi dan problem Transparansi dana CSR perusahaan.
“Warga menuntut keadilan. Perusahaan harus mematuhi aturan dan bertanggung jawab,” tandasnya.
DPRD Kolut berjanji memantau perkembangan setelah RDP digelar pekan depan.
Warga berharap tuntutan mereka segera ditindaklanjuti untuk mencegah eskalasi protes lebih lanjut. (***)
Reporter : Andi Momang
