Tekan Hoaks, AMSI Gelar Cek Fakta Pilkada 2020 di 16 Wilayah

0
475
Kegiatan Cek Fakta Debat Pemilihan Kepala Daerah 2020 yang berlangsung di Sulawesi Tenggara dipandu Ketua AMSI Sultra Djufri Rahim (kanan) didampingi Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sultra Zainal Ishak, Minggu (8/11/2020)

MCNEWSULTRA.ID, Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkolaborasi dengan Tim Cek Fakta dengan dukungan Google News Initiative menyelenggarakan Cek Fakta Debat Pemilihan Kepala Daerah 2020.

Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi AMSI kepada publik dengan memberikan informasi yang bermutu selama masa Pemilihan Kepala Daerah 2020 dan menekan hoaks (mis/disinformasi) yang berpotensi beredar selama berlangsungnya masa kampanye dan Debat Pilkada 2020 diberbagai daerah.

Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan cek fakta adalah format baru penyampaian informasi yang didesain untuk menghadapi hoaks yang kian merajalela.

“Dengan program ini, kami pastikan sebagian besar anggota AMSI kini sudah mendapatkan pelatihan cek fakta. Ke depan, cek fakta akan menjadi senjata andalan media online anggota AMSI dalam melayani kepentingan publik,” katanya di Jakarta, Minggu (8/11).

Cek Fakta Pilkada 2020 ini berlangsung di 16 AMSI Wilayah. Yaitu wilayah Kalimantan diselenggarakan AMSI Kalimantan Barat, dan AMSI Kalimantan Timur. Sedangkan di Sumatera diselenggarakan AMSI Sumatera Utara, AMSI Sumatera Barat, AMSI Sumatera Selatan, dan AMSI Riau.

Sementara itu di Indonesia Timur diselenggarakan AMSI Sulawesi Utara, AMSI Sulawesi Tenggara, AMSI Sulawesi Selatan, AMSI Gorontalo, AMSI Maluku-Maluku Utara. Serta di Jawa diselenggarakan AMSI Jakarta, AMSI Jawa Barat, AMSI Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta.

Cek Fakta Debat Pilkada tahun ini mengawal debat yang berlangsung pada berbagai level pemilihan yaitu pemilihan gubernur, walikota atau bupati. Masing-masing wilayah menentukan secara independen skup pelaksanaan Cek Fakta Debat berdasarkan pertimbangan urgensi potensi peredaran informasi palsu dan isu yang dibahas saat debat.

Tim pemeriksa fakta (fact-checker) yang terlibat kali ini berasal dari media-media anggota AMSI di masing-masing wilayah, pers mahasiswa/ akademisi dan pakar independen di tingkat lokal. AMSI menekankan pihak yang terlibat dalam Cek Fakta Debat Pilkada 2020 adalah tim independen yang tidak memiliki kepentingan memihak atau menjatuhkan salah satu calon.

Sekretaris Jenderal AMSI Wahyu Dhyatmika menekankan pilkada adalah momen politik penting untuk menegaskan kedaulatan rakyat.

“Melalui program cek fakta debat kandidat dan cek fakta hari pencoblosan, AMSI ingin berkontribusi membantu memastikan momentum penting ini tak dinodai oleh mis/disinformasi,” katanya.

Sejak akhir Oktober lalu AMSI memberikan pembekalan pada media-media anggota dengan pelatihan Cek Fakta Pilkada 2020 di 20 AMSI wilayah. AMSI menargetkan setidaknya sekitar 500 jurnalis dari media anggota AMSI, pers mahasiswa, akademisi mendapatkan pembekalan ini sebelum terlibat dalam Cek Fakta Debat.

Mereka nantinya juga akan terlibat dalam Cek Fakta Pencoblosan Kepala Daerah yang dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020.

Keterlibatan AMSI menekan peredaran informasi palsu selama masa pemilihan bukan kali pertama. Sebelumnya saat Pemilihan Presiden 2019 pada Pemilihan Presiden 2019, AMSI mengadakan empat kali cek fakta debat kandidat dan satu cek fakta serentak berskala nasional pada hari pencoblosan.

Cek Fak dilakukan kolaborasi antara media-media anggota AMSI yang tergabung dalam Cek Fakta bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Mafindo.

Saat ini AMSI memiliki anggota 338 media online yang bergabung di 21 AMSI wilayah yang berada di 17 provinsi. AMSI telah tercatat sebagai konstituen Dewan Pers pada awal 2020 ini. (***)

Reporter : Juhartawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini