Tegaskan Tiga Isu Strategis Siasati Keterbatasan Fiskal Daerah

0
401
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka saat membawakan sambutan pada pembukaan acara Musrenbang RKPD 2026 tingkat Provinsi Sultra di Kota Baubau

MCNEWSULTRA.ID, Baubau – Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka menekankan pentingnya penyusunan perencanaan berbasis isu strategis, terutama menghadapi kondisi keterbatasan fiskal daerah.

Hal itu ditegaskan saat membuka Musrenbang RKPD 2026 dan Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025–2029 di Kota Baubau, Senin (14/4/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain: Wakil Menteri Dalam Negeri, Dr. Ribka Haluk, Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Bappenas RI, Ir. Medrilzam, PhD, Anggota DPR RI dan DPD RI dapil Sultra

Serta Seluruh jajaran Forkopimda Sultra, bupati/wali kota, serta pimpinan DPRD kabupaten/kota se-Sultra, Perwakilan akademisi, pelaku usaha, organisasi masyarakat, dan lembaga donor.

“Musrenbang RKPD 2026 ini adalah yang pertama dalam periode RPJMD 2025–2029 pasca-pelantikan kepala daerah pada 20 Februari 2025. Ini wujud komitmen kami dalam integrasi pembangunan nasional,” tutur Andi Sumangerukka.

Adapun tiga isu strategis dimaksud adalah pembangunan Manusia yaitu Peningkatan SDM pendidikan-kesehatan dan optimalisasi pendidikan vokasi.

Lalu Ekonomi Inklusif & Pengentasan Kemiskinan yang menekankan pembangunan infrastruktur merata, ekonomi hijau-biru, dan pemberdayaan UMKM.

Terakhir adalah tata Kelola dan kapasitas fiskal yang mengutamakan Akuntabilitas pemerintahan, inovasi pelayanan publik, dan optimalisasi PAD.

Selain itu untuk tahun 2026, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menetapkan tiga prioritas utama pembangunan yaitu Pertama, Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, dan mendapatkan perlindungan sosial yang adaptif serta memiliki akses yang setara terhadap layanan dasar dan kesejahteraan.

Kedua, menumbuhkan perekonomian yang berdaya saing, berkelanjutan, dan inklusif melalui peningkatan konektivitas, optimalisasi potensi sumber daya alam, penyerapan tenaga kerja, serta penguatan dunia usaha berbasis inovasi dan kearifan lokal.

Ketiga, membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan profesional dengan birokrasi yang adaptif, inovatif, berintegritas, serta berlandaskan nilai-nilai budaya, kearifan lokal, dan religiusitas.

“Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi secara efektif dan produktif demi kesejahteraan berkelanjutan,” tandasnya. (***)

Reporter : wawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini