Target Produksi 500 Ribu Ton Asbuton, Negara Hemat Devisa Rp 20 T

0
731
Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia (tengah) saat meninjau Pabrik Aspal Buton milik PT Kartika Prima Abadi, minggu (28/2/2021)

MCNEWSULTRA.ID, Pasarwajo – Berbagai strategi pemerintah pusat memaksimalkan peningkatan produksi Aspal Buton (Asbuton). Kali ini melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI memberi lampu hijau PT Kartika Prima Abadi, salah satu pabrik industri Asbuton kolaborasi dengan pengusaha lokal.

Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia meninjau langsung peluang investasi pengembangan Aspal Buton

“Pak Irwan, dirut perusahaan PT Kartika Prima Abadi sudah tanda tangan kesepakatan melibatkan pengusaha yang ada di Kabupaten Buton,” ungkap Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke Kabupaten Buton, Minggu (28/2/2021).

Bentuk kolaborasi dengan pengusaha lokal yakni kemudahan menggunakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) daerah. Namun itu sifatnya rencana jangka panjang bila produksi Asbuton bisa mencapai 500 ribu ton per tahun.

Dirut PT Kartika Prima Abadi, Irwan (batik) saat menerima kunjungan Kepala BKPM (tengah) dan jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten

Diperkirakan target itu baru akan tercapai tahun 2025 nanti. Saat ini kemampuan produksi PT Kartika Prima Abadi baru berkisar 100 ribu ton per tahun.

“Jadi kehadiran Bapak gubernur, Bupati Buton dan Wali Kota Baubau dalam memastikan program Presiden untuk mengoptimalisasikan potensi sumber daya alam di Indonesia, salah satunya adalah Aspal Buton,” katanya.

Potensi kapasitas produksi Aspal Buton cukup menjanjikan sebagai peyangga utama industri aspal dalam negeri

Soal pemenuhan kebutuhan aspal dalam negeri, mantan Ketum BPP HIPMI itu menyebutkan negara membutuhkan impor aspal sebanyak 1,2 juta ton pertahun. Sebanyak 300 ribu ton pertahun itu produksi Pertamina.

Dengan impor 1,2 juta ton pertahun negara merogok kocek sekira Rp 40 triliun pertahun. Bila produksi Asbuton mampu menutupi kebutuhan 50 persen saja kebutuhan dalam negeri, maka negara bisa menghemat devisa sekira Rp 20 triliun.

Kepala BKPM didampingi Ketum BPP HIPMI Mardani H Maming (kedua dari kanan)  dalam kunjungan ke Pasarwajo

“Harga aspal sekarang itu 300 dollar perton atau setara dengan Rp 4.200.000 perton. Aspal Buton yang kini dibangun industrinya itu kualitas impor dan bisa juga kita ekspor,” terangnya.

Bentuk dukungan lain pemerintah pusat, lanjutnya, adalah pemberian kebijakan tax holiday atau keringanan pembayaran pajak perusahaan. Namun kebijakan itu baru sebatas untuk perusahaan dengan kapasitas produksi 100 ribu ton pertahun.

Sementara itu, Gubernur Ali Mazi mengapresiasi kunjungan Kepala BKPM ke Sultra sekaligus melihat langsung potensi daerah, khususnya Asbuton di Kabupaten Buton. Selain itu menjadi spirit kebangkitan masyarakat Sultra, utamanya masyarakat Buton dan sekitarnya.

“Potensi di Sultra sangat luar biasa. Tetapi kalau manajemennya tidak urus dengan baik, maka semuanya sia-sia. Makanya perlu dukungan pemerintah pusat agar SDA bisa berguna sebaik mungkin,” tuturnya.

Pemberian SK Tax Holiday pada PT Kartika Prima Abadi, salah satu sekian perusahaan industri aspal. Tujuannya mendukung penganggaran tahap produksi dengan kebijakan keringanan pajak

Sedangkan Dirut PT Kartika Prima Abadi, Irwan mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Dukungan tersebut dinilai sebagai definisi terbaik dalam pola kerjasama antara pemerintah dan swasta.

“Kami sangat bahagia karena Kepala BKPM tidak hanya melihat investor dari luar, tetapi juga melihat dari dalam. Hal itu karena pengalaman beliau yang pernah bergelut di dunia investasi,” ujarnya.

Terpisah Kadis Kominfo Sultra, Ridwan Badallah menuturkan, kunjungan Kepala BKPM didampingi Ketum BPP HIPMI Mardani H Maming bukan saja mengunjungi kawasan industri pabrik aspal, tetapi juga menggelar pertemuan dengan jajaran Pemkab Buton maupun Pemkot Baubau.

“Pertemuan itu sifatnya hanya ramah tamah dan seluruh tahapan kegiatan tetap mematuhi ketentuan protokol kesehatan,” katanya.

Kehadiran Kepala BKPM, lanjutnya, menunjukkan keseriusan Gubernur Ali Mazi untuk memajukan seluruh potensi daerah Sultra, terutama terkait upaya mendorong pertumbuhan iklim investasi lebih optimal melalui pencanangan berbagai kegiatan investasi berskala besar. (adv)

 

 

 

 

 

 

Komen FB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini