Sultra Ekspor Perdana 18 Ton Serabut Kelapa ke China

0
766
Gubernur Sultra Ali Mazi didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sultra Agista Ariyani saat kegiatan pelepasan ekspor serabut kelapa ke Weifang, China di Pelabuhan New Port Kendari, Selasa (7/7/2020)

MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi secara resmi melepas ekspor 18 ton serabut kelapa ke Weifang, China. Kegiatan tersebut berlangsung di Pelabuhan Kendari New Port, Bungkutoko, Kecamatan Abeli disaksikan unsur Forkopimda dan sejumlah pejabat OPD Sultra, Selasa (7/7/2020).

Turut hadir pula Ketua Penggerak PKK Sultra Agista Ariyani Ali Mazi, Wakil Ketua DPRD Sultra Herry Asiku, Kepala Balai Besar Karantina Makassar Andi Pangeran Muda Yusmanto, Dirut Pelindo IV Makassar Prasetyadi dan lainnya.

Kesempatan itu, Ali Mazi berharap melalui ekspor serabut kelapa itu dapat mendorong peningkatan iklim investasi di daerah, utamanya sektor tambang yang kini mendominasi dunia investasi di Sultra.

“Ini kalau sampai 3 juta sangat luar biasa besarnya. Jadi dalam waktu dekat saya akan bersurat ke presiden untuk pengembangan produk lokal. Untuk mendorong ekspor, maka sarana dan prasarananya harus kita perbaiki,” katanya.

Jadi tugas pemerintah provinsi, lanjutnya, sebagai wakil pemerintah pusat di daerah untuk menggairahkan iklim ekspor agar pertumbuhan ekonomi daeerah semakin membaik.

“Dalam waktu dekat kita akan rapat dengan para bupati guna membahas salah satunya agar pengusaha kita kumpulkan dan melakukan kegiatan ekspor barang di Pelabuhan New Port Kendari ini,” ujarnya.

Sedangkan Direktur PT Weida Indocoir Prima, Irwan Ponto mengaku, serabut kelapa itu dikumpul dari sejumlah daerah seperti Konawe Selatan, Konawe dan Konawe Utara. Dia melihat serabut kelapa itu kadang hanya dibakar warga atau dibiarkan jadi limbah.

“Dari pada dibakar atau jadi limbah, lebih kita kelola. Kami lalu kumpul semua serabut itu. Kita beli pada masyarakat harganya Rp 5 ribu per kubik. Jadi untuk ekspor 18 ton yang sekarang ini kami hargai Rp 54 juta. targetnya kami kirim dua kontainer perhari,” tuturnya.

Dia berharap pengelolaan serabut kelapa ini bisa mendorong kegiatan ekonomi produktif masyarakat. Karena selain serabut kelapa, PT WCP juga akan mengembangkan pengelolaan produk produktif lainnya semisal bubuk sabut kelapa yang bisa disebut Cocopeat. (*)

Reporter : Juhartawan


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini