MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Giona-Subhan menilai keberadaan Pelaku Usaha, Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di Kota Kendari mengambil peran penting dalam proses pembangunan kota.
Penilaian itu merujuk pada angka kuantitas pelaku UMKM Kota Kendari yang makin tumbuh positif. Berdasarkan catatan internal, jumlah UMKM Tahun 2019 hanya berkisar 18.000. Namun pasca Pandemi Covid-19 meningkat sebesar 63 ribu unit usaha.
“Pemikiran itu mendasari kami (Giona-Subhan) mengunjungi sekaligus melihat aktivitas Pelaku UMKM di Kawasan Kolam Retensi Boulevard,” ungkap Calon Walikota (Cawali) Kendari Giona Nur Alam, Rabu (9/10/2024).
Di momen itu Cawali Giona sempat menikmati menu-menu jajanan khas di Kolam Retensi yang berlokasi di Kecamatan Baruga itu. Para pedagang pun menyambut hangat kehadiran Srikandi Kota Kendari itu.
Bagi Giona, infrastruktur Kolam Retensi dikemas khusus untuk lokasi jogging, spot wisata dan pengendali banjir, maka upaya pengembangan gagasan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) itu bisa lebih dioptimalkan.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Kota Kendari. Prioritas kami kedepan bila terpilih memastikan UMKM bisa kompetitif dan berkembang pesat,” tandasnya.
Menurutnya, bila 63 ribu pelaku UMKM bisa diberdayakan, maka angka statistik pengangguran Kota Kendari yang mencapai 5,8 persen dari jumlah 178.679 angkatan kerja saat ini bisa ditekan.
“Kalau mengacu data persentase, berarti pengangguran di Kota Kendari itu berkisar 10 ribu yah. Kalau UMKM bergerak, generasi muda kita mudah terserap dalam dunia kerja,” jelasnya.
Giona menegaskan, dalam Slogan Kendari Berkelas Paslon Giona-Subhan sudah merancangkan berbagai program unggulan penguatan kapasitas UMKM.
Penguatan dimaksud berhubungan dengan sumber daya, kualitas produk, akses teknologi dan pembiayaan UMKM.
“Kami akan mempermudah skema pembiayaan mikro, mendorong perluasan market dengan produk bersaing dan sebagainya. Pendekatan intinya expo dalam beragam skala baik lokal, regional maupun nasional,” terangnya.
Paslon usungan PKS, Partai Demokrat dan PSI ini juga memikirkan upaya merevitalisasi beberapa pasar tradisional moderen di Kota Kendari. Pasalnya, fasilitas umum itu dominan masih diisi pelaku UMKM.
“Persoalan pasar tradisional itu solusinya mustahil pengelolaannya dipikirkan pemerintah sendiri. Kedepan diskusinya mesti terintegrasi antara pemerintah, akademisi dan dunia usaha,” tukasnya. (***)
Reporter : Wawan