MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Momen lebaran tahun ini sebagian kondisi serba tak lazim. Itu pun terlihat dari rutinitas Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir. Bila tahun lalu masih bisa open house di rumah jabatan.
Namun kali ini Sulkarnain memilih bersilaturahmi dengan tenaga medis dan pasien Covid-19, Minggu (24/5/2020). Tak banyak diskusi serius dalam momen itu.
Sepenuhnya cuma ingin mendengar curhatan ‘pasukan Hazmat’ yang masih bertugas di rumah sakit menangani pasien. Utamanya mendengar langsung kondisi penanganan pasien maupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fanyaskes).
Memang kala itu semua tenaga medis live vidcon dengan menggunakan Alat pelindung Diri (APD) berupa pakaian Hazmat dan masker. Umumnya mereka sudah bertugas cukup lama dan terpaksa harus berlebaran di rumah sakit.
Sebagian tenaga medis mengaku hanya bisa meluapkan rindu pada keluarga di rumah dengan cara menelepon atau video call. Jadwal tugas pun mulai Pukul 07.00 – 15.00 Wita.
Bahkan ada satu petugas medis wanita mengaku terpaksa harus rela tak mengurus anaknya berusia sekitar 1 tahun demi tugas kemanusiaan itu.
“Tetap jaga kesehatan ya, tetap hati-hati. Kalau bertugas betul-betul ikuti prosedur. Patuhi SOP, jangan sampai ada yang terlewat. Kita tidak ingin bertambah pasien lagi,” imbuh Wali Kota.
Menurutnya, informasi kasus sembuh 10 orang di malam lebaran tentu merupakan kabar gembira dan diharapkan menyusul pasien-pasien lain kesembuhannya.
“Ini hadiah lebaran buat kita warga Kota Kendari. Kayaknya ini THR menggembirakan sepuluh 10 dinyatakan sembuh di malam lebaran,” tuturnya.
Di tengah situasi penyebaran virus corona, Sulkarnain mengakui tidak mudah melewati suasana lebaran ini. Padahal momen itulah yang cukup baik untuk berkumpul bersama keluarga.
“Tentu ada hikmah dan pelajaran yang ingin diberikan kepada kita. Paling tidak mungkin agar kita lebih lagi dalam menjalankan kehidupan, juga mungkin lebih tertib,” terangnya.
Selain komunikasi dengan tenaga medis, Ketua DPD PKS Kota Kendari juga mendengar langsung cerita pengalaman para pengidap covid-19 baik saat divonis positif corona maupun ketika menjalani perawatan di rumah sakit. (**)
Reporter : Juhartawan