MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Ribuan guru di Kabupaten Kolaka Utara sudah tuntas menjalani vaksinasi tahap satu dan dua. Tepatnya sebanyak 1.402 orang . Sedangkan 1.029 masih belum jalani vaksinasi tahap dua dan 665 orang belum melakukan vaksinasi tahap satu.
“Kalau bicara target atau sasaran kita mengacu ke data BPS pertanggal 11 Juli 2021, jumlahnya sebanya 3.096 orang pendidik maupun tenaga kependidikan lainnya,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas Dikbud) Kolut, Muhammad Idrus, Rabu (4/8/2021).
Secara keseluruhan, lanjutnya, vaksinasi pada pendidik dan tenaga kependidikan sudah mencapai persentase 78,52 persen. Dari sisi teknis angka itu sudah memenuhi syarat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.
Idrus menambahkan, sesuai hasil monitoring dan evaluasi Dinas Dikbud terkait permohonan rekomendasi PTM, terungkap bahwa kegiatan PBM daring maupun home visit dinilai relatif tidak berjalan efektif.
Hal itu pun sudah disampaikan dalam rapat bersama Tim Satgas COVID-19 Kolut yang dipimpin langsung Sekda Kolut, Taupik Sonda, Kasat Pol PP, Perwakilan Dinkes, perwakilan Polres Kolut, Koramil 1412-03/Lasusua, dan Direktur BLUD RS Djafar Harun Lasusua, Selasa (3/8/2021).
“Pertama, pembelajaran yang dilakukan secara daring sangat tidak efektif karena kondisi sebagian wilayah Kolut belum terjangkau jaringan internet. Lalu pembelajaran daring dan home visit sangat tidak cocok dan terkesan membatasi waktu bermain bagi peserta didik jenjang PAUD/TK ,” jelasnya
Dijelaskan, Pembelajaran secara daring sangat tidak cocok dilakukan bagi peserta didik pada kelas rendah (1, 2, dan 3) jenjang sekolah dasar dan cenderung berpengaruh negatif bagi peserta didik kelas tinggi (4, 5, dan 6) dan peserta didik jenjang SMP. Demikian juga pada SKB dan PKBM.
Dasar tersebut, dia berharap pasca level 3 PPKM lanjutan dan simulasi selesai digelar tanggal 10 dan 11 Agustus 2021. Semua jenjang pendidikan mulai PAUD/TK, SD, dan SMP sudah bisa menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat di sekolah.
“Meski demikian, bagi orang tua yang tidak mengizinkan anakanya untuk belajar tatap muka maka tetap bisa mengikuti pelajaran secara online,” bebernya.
Idrus juga menghimbau pendidikan dan tenaga pendidikan lingkungan Kolut agar bersinergi dengan pemerintah setempat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Dikbud Kolut, Ismail saat ditemui beberapa waktu lalu menuturkan, jika salah satu kekurangan belajar daring, sebagian siswa justru banyak memanfaatkannya untuk bermain game online.
“Selain itu, banyak orang tua siswa yang mulai jenuh sehingga mendesak pihak sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka,” terangnya. (***)
Reporter : Andi Momang