Prevalensi Stunting Konut Menuju Trand Positif

0
74
Kegiatan Rembuk Stunting yang digelar Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara.

MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Trand prevalensi Stunting Konawe Utara (Konut) terus menunjukan hasil positif. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tahun 2020 sebesar 30,1%, tahun 2021 sebesar 29,5%, dan tahun 2022 sebesar 21,6%.

Selanjutnya, jika dibandingkan dengan rata-rata capaian provinsi dan nasional tahun 2022, capaian prevalensi Stunting ‘Bumi Oheo” telah berada di bawah rata-rata capaian Provinsi Sulawesi Tenggara (30,2%) dan rata-rata capaian nasional (24,4%).

”Alhamdulillah, capaian yang menggembirakan berkat kerjasama kita semua, dan saya mengapresiasi bapak/ibu yang sudah bekerja keras sehingga bisa berada di angka tersebut. Kita akan terus meningkatkan koordinasi, sinergisitas, dan berkolaborasi dalam rangka menekan penurunan Stunting di Konut dengan memetakan kendala yang dihadapi di lapangan ke depannya,” ungkap Ruksamin disela kegiatan Rembuk Stunting, di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (27/6/2023).

Ketua DPW PBB Sultra itu menambahkan, Berbagai macam upaya dalam penanganan stunting telah dilakukan Pemda Konut. Baik itu bersifat pendekatan spesifik maupun sensitif.

Untuk pendekatan spesifik misalnya, Pemda Konut telah melakukan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak yang dapat mencegah t sakit dan sebagainya.

“Sementara untuk pendekatan sensitif lebih kepada faktor-faktor yang ada di lingkungan setempat. Misalnya penuntasan kemiskinan ekstrim, sanitasi yang baik serta membudayakan pola hidup sehat kepada masyarakat, itu juga sudah kita lakukan,” tukasnya.

Koordinator Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sultra itu juga menegaskan, Pemda Konut akan terus berkomitmen menurunkan prevalensi stunting dengan mengimplementasikan inovasi program kegiatan dan memastikan adanya basis data yang akurat.

“Kemudian, validasi data sesuai dengan keadaan di lapangan, sehingga data tersebut benar-benar mencapai sasaran dan target yang diharapkan,” pintahnya.

Untuk diketahui, kegiatan Rembuk Stunting tersebut dipimpin langsung Bupati Ruksamin, Sekda, Kepala OPD, Kepala Puskesmas, kepala desa, Satgas Stunting, dan para Pendamping Desa, Tim Investing in Nutrition and Early (INEY) Ditjen Bina Bangsa Kemendagri Regional Makassar, Kepala BPJS, Kepala BPS, Kepala Kementrian Agama Konut dan unsur Forkompida. (**)

Reporter : Johartawan

Komen FB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini