MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Dua Calon Gubernur Sulawesi Tenggara yakni Tina Nur Alam dan Lukman Abunawas disebut cukup bersaing dalam aspek tingkat popularitas figur.
Itu terungkap setelah The Halu Oleo Institute (THI) melakukan survei politik. Kegiatan survei dilakukan tanggal 11-18 September 2024 dengan jumlah sampling 880 orang. Lalu margin error sebesar 3,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Hanya empat calon gubernur yang kami survei. Popularitas Tina Nur Alam sebesar 85,3 persen disusul Lukman Abunawas sebesar 83,0 persen,” tutur Direktur Eksekutif THI Naslim Sarlito Alimin.
Penegasan itu diungkap dalam kegiatan Konferensi Pers Hasil Survei Perspektif Publik Pilgub Sultra dan Pilwali Kota Kendari 2024, Rabu (25/6/2024).
“Tingginya popularitas seseorang itu bukan jaminan berdampak pula pada tingkat elektabilitas bersangkutan,” ujarnya.
Dalam rilis THI mengungkap, persaingan tingkat popularitas juga mencuat di antara calon wakil gubernur. Posisi teratas dipegang La Ode Ida sebesar 82,8 persen, menyusul tandem Andi Sumangerukka yaitu Hugua dengan persentase 67,2 persen.
Sedangkan bila kandidat diposisikan berpasangan, maka potensi keterpilihan atau elektabilitas teratas dipuncaki Lukman Abunawas-La Ode Ida sebesar 33,8 persen, menyusul pasangan Andi Sumangerukka-Hugua sebesar 25,7 persen.
“Survei ini belum kita elaborasi lebih jauh. Menyangkut masalah dapil dan lainnya setelah kami telaah bisa saja terjadi subyektivitas. Ini hasil survei yang baru saja kami (THI) lakukan,” kata Naslim.
Dia pun tak menampik adanya fenomena dinamika hasil survei, nyaris hasil survei beberapa lembaga relatif kurang senada. Pemicunya karena perbedaan waktu pengambilan sampel dan jumlah sampel itu sendiri.
“Kami sengaja mengambil sampel pasca penetapan karena cenderung isunya lebih flat (datar), karena sudah punya partai, sudah mendaftar dan ada wakil,” dalihnya.
Adapun situasi di awal-awal sebelum penetapan, kata dia, survei dilakukan semata untuk kebutuhan partai politik menjaring figur-figur yang layak diusung dalam konstestasi pilkada.
Terkait tingginya potensi elektabilitas Lukman Abunawas didasari amatan pendekatan yang dilakukan para kandidat. Pertama, politik kembang api dan kedua pendekatan konsolidasi.
“Jadi ada senang datangkan artis, hingar bingar. Ada yang konsen dengan pembentukan tim di 17 kabupaten kota. Lukman Abunawas kami lebih fokus pembentukan tim,” terangnya.
Selain itu ketokohan Lukman Abunawas karena tercatat pernah menjabat wakil gubernur dan pemenang Pilgub 2018. (***)
Reporter : Sawar