MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Presiden Joko Widodo mengingatkan para kepala daerah untuk fokus mengendalikan Covid-19 dan mengampanyekan penerapan protokol kesehatan secara luas. Upaya itu harus diintensifkan sampai ada penemuan vaksin dan ditetapkan pada masyarakat.
Penegasan itu dilontarkan dalam rapat terbatas seara virtual bersama 33 gubernur se Indonesia bertema Pengarahan Presiden Kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, langsung dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (1/9/2020).
Gubernur Sultra Ali Mazi juga mengikuti acara pengarahan tersebut di Aula Merah Putih rujab gubernur bersama sejumlah pejabat lainnya seperti Sekda Provinsi Sultra Nur Endang Abbas, Kadis Diknas Sultra Asrun Lio, Kepala BNPB Sultra Boy Ihwansyah, Anggota TGUPP bagian Kesra Muh Tahir Lakimi dan Kadis Kominfo Sultra, Ridwan Badallah.
“Saya ingin para gubernur yang berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan, tidak berkerumun, tidak berdesakan ini harus diulang-ulang terus terutama yang berkaitan dengan pemakaian masker. Ini yang harus disampaikan terus. Kunci sebelum vaksinasi dilakukan itu pemakaian masker. Ini yang paling penting,” ujar Presiden.
Presiden mengatakan, sosialisasi terhadap penerapan protokol kesehatan hingga pembagian masker kepada masyarakat harus dilakukan secara masif hingga ke kampung atau desa-desa dengan melibatkan tokoh dan elemen masyarakat setempat. Selain itu, pengawasan terhadap hal tersebut juga harus secara berkala dan tegas dilakukan.
“Akan lebih baik lagi kalau pengawasan lapangan itu betul-betul dilakukan. Pemberian sanksi yang tidak patuh betul-betul dilakukan sehingga kedisiplinan nasional kita dalam mengikuti protokol kesehatan betul-betul dikerjakan oleh seluruh masyarakat kita,” tuturnya.
Pemerintah sendiri, lanjutnya, berkomitmen untuk mempercepat pengujian dan pengadaan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Hingga akhir tahun ini, setidaknya komitmen untuk pengadaan 20 sampai 30 juta dosis vaksin apabila nantinya telah ditemukan telah diperoleh.
Akhir 2021 mendatang, komitmen yang telah didapatkan Indonesia untuk pengadaan vaksin yang hingga kini tengah diuji coba tersebut mencapai 290 juta dosis vaksin.
“Hati-hati Provinsi yang angkanya masih tinggi, saya minta gubernur dan gugus tugas yang bekerja di sana agar bisa menekan angkanya,” kata Presiden,
Sambil menunggu vaksin tersebut, Presiden meminta jajarannya baik di pusat maupun daerah untuk tetap berupaya keras melakukan penanganan pandemi di wilayah masing-masing dengan tidak mengendur sedikitpun.
“Saya minta kepada para gubernur untuk pengendalian Covid ini betul-betul tetap menjadi fokus dan konsentrasi kita. Karena memang kita perlu memperkuat ketahanan kita agar sampai betul-betul pada seluruh rakyat kita vaksin semuanya,” kata Presiden.
Pada saat yang bersamaan, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin lokal yang disebut vaksin Merah Putih. Bakal vaksin tersebut saat ini sedang dikerjakan oleh konsorsium nasional yang melibatkan lembaga biologi molekuler Eijkman, perguruan-perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga penelitian.
“Saat ini vaksin merah putih dalam tahap pembuatan benih vaksin dan prosesnya sudah sekitar 30-40 persen dan direncanakan dapat diuji klinis pada awal tahun depan. Insyaallah ini siap produksi di pertengahan 2021,” terangnya.
Usai mengikut ratas virtual bersama presiden, Gubernur Sultra Ali Mazi menegaskan agar penerapan protokol kesehatan harus lebih dioptimalkan. Pasalnya angka kasus konfirmasi positif Covid-19 makin meningkat.
Peringatan ini juga ditekankan pada bupati maupun wali kota agar menerapkan pengetatan protokol kesehatan di berbagai fasilitas publik. Jangan seolah menganggap wabah corona sudah selesai.
“Setiap pejabat yang baru berkunjung ke suatu daerah wajib kembali melakukan rapid test. Minimal seminggu sekali setiap kali habis bepergian,” katanya. (**)
Reporter : Wawan