MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Tenggara untuk periode 2024-2028 secara resmi dilantik hari ini di Hotel Grand Clarion Kendari.
Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum AMSI Pusat, Wahyu Dhyatmika, ini menandai komitmen baru dalam pengembangan ekosistem media digital yang sehat di wilayah Sultra.
Acara pelantikan dihadiri oleh Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VII, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sultra, Ketua DPRD Wakatobi Syaharuddin, Ketua DPRD Kolaka Utara Fitra Yudi dan Ketua DPRD Konawe Selatan Hamrin.
Lalu Kepala dinas komunikasi dan informatika se-Sultra, Pimpinan media cetak dan online lokal dan Perwakilan Ikatan Hotel dan Restoran Indonesia (IHRI) Sultra
Dalam sambutannya, Ketua AMSI Sultra Nuryadi mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi industri media di era digital.
“Transformasi digital telah mengubah pola konsumsi informasi masyarakat ke platform online, sementara di sisi lain kami menghadapi tantangan serius dalam menjaga kualitas konten,” ujarnya.
Dengan tegas Nuryadi menyatakan komitmen organisasi AMSI Sultra bertekad membangun ekosistem media yang tidak hanya sehat secara bisnis, tetapi juga konsisten menghasilkan konten berkualitas tinggi.
Komitmen ini akan diwujudkan melalui beberapa langkah strategis yaitu penguatan kapasitas pelaku media melalui program pelatihan manajemen bisnis khusus untuk pengusaha media lokal.
Kemudian peningkatan kualitas konten dengan menerapkan standar jurnalistik yang ketat dan pemberdayaan masyarakat yang memastikan konten media memberikan nilai tambah bagi publik
Dia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Jurnalisme Berkualitas.
“Perpres ini menjadi landasan hukum penting bagi pengembangan media yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Sebagai bukti keseriusan, AMSI Sultra yang saat ini menaungi 18 perusahaan media anggota, akan intensif melakukan dialog dengan berbagai pemangku kepentingan, menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan media dan sebagainya.
“Kami yakin dengan kolaborasi semua pihak, kita bisa membangun ekosistem media digital yang sehat dan bermanfaat bagi pembangunan daerah,” pungkasnya.
Ketua Umum AMSI Pusat, Wahyu Dhyatmika, mengungkapkan latar belakang pendirian organisasi ini pada April 2017 sebagai respons terhadap tantangan industri media di era disrupsi digital.
“AMSI lahir dari keprihatinan 26 pemimpin redaksi dan perusahaan media siber, termasuk Tempo, terhadap maraknya berita sensasional dan transformasi digital yang mengubah lanskap media,” paparnya.
Wahyu menekankan prinsip dasar yang dipegang AMSI yakni kesehatan bisnis dan kualitas konten adalah dua hal yang tak terpisahkan. Tanpa bisnis yang sehat, sulit mengharapkan konten yang berkualitas.
Prinsip ini diwujudkan melalui program diversifikasi usaha media dengan tujuan membantu media lokal mengembangkan model bisnis berkelanjutan.
Menggelar pelatihan manajemen bisnis khusus untuk pelaku media dengan latar belakang jurnalis dan advokasi kebijakan sebagai dukungan implementasi Perpres 32/2024 tentang Jurnalisme Berkualitas
Sedangka Asisten III Setda Sultra, Laharuna, yang mewakili Gubernur menyatakan, di tengah arus informasi digital yang deras, peran AMSI Sultra sangat vital untuk menjaga kualitas informasi sekaligus mendorong pembangunan daerah.
Pelantikan ini, kata dia, menandai komitmen baru AMSI Sultra untuk memperkuat peran media siber dalam pembangunan daerah, menjaga akurasi dan kredibilitas informasi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Sultra.
“Kami optimis bisa membangun ekosistem media yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat Sultra,” tuturnya. (***)
Reporter : sawar
