Optimalkan Program MBG Prabowo, ASR Gunakan Dana Pribadi Bangun 25 Dapur Umum

0
626
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (kanan) tampak berbincang dengan Wakil Gubernur Sultra Hugua dalam momen upacara HKN, Senin (17/3/2025)

MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan pembangunan 57 dapur atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Tahun 2025 guna menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) canangan Presiden Prabowo Subianto.

Dari 57 SPPG tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) rela merogoh kocek sendiri melalui yayasan pribadinya untuk membangun 25 unit dapur.

Rencana ini disampaikan ASR saat menghadiri sosialisasi program MBG yang digelar oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Safei, bersama Badan Gizi Nasional RI di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Senin (17/3/2025).

“Khusus Provinsi akan membangun 25 unit dapur. Nanti yayasan saya yang akan membiayainya. Jadi sikap ini sekaligus meringankan beban pemerintah kabupaten dan kota,” tuturnya.

Sebelumnya Sekretaris Badan Gizi Nasional, Brigjen TNI (Purn) Sarwono, Pemprov Sultra diwajibkan membangun 57 unit dapur MBG pada tahun 2025. Keseluruhan target yang diamanahkan adalah 200 unit dapur.

“Saya meminta agar para kepala daerah untuk bergotong royong membangun 32 unit dapur MBG sisanya. Masing-masing daerah bangun 2-3 unit. Kita target Sultra harus menjadi pilot project sukses program MBG di Indonesia,” katanya.

ASR juga menegaskan, bahwa mewujudkan kebijakan prioritas Presiden Prabowo bukan sekadar kewajiban, melainkan tanggung jawab.

Sebagai sesama pensiunan TNI, kata dia, ASR mengibaratkan perintah Presiden Prabowo seperti perintah militer yang harus dilaksanakan dengan penuh disiplin.

“Prabowo adalah tentara. Jika program ini tidak berjalan, daripada dipanggil, lebih baik saya jadikan Sultra sebagai pilot project. Mari kita jadikan Sultra sebagai contoh,” tandasnya.

Keputusan ASR mengambil alih pembangunan 25 unit dapur MBG mendapat apresiasi dari Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Sjafei.

“Saya kira ini langkah yang bagus sekali, luar biasa. Diharapkan tentu ada bekerja sama dengan koperasi atau yayasan untuk penyediaan bahan baku,” kata mantan Bupati Kolaka itu.

Dia mengatakan, hampir semua daerah di Indonesia mengalami keterlambatan realisasi Program MBG. Salah satunya karena menunggu pelantikan kepala daerah definitif. (***)

Reporter : wawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini