Nakes Curhat ke Wali Kota : Personil Terbatas, Pasien Corona Banyak

0
416
Wali Kota Sulkarnain Kadir menggelar pertemuan dengan sejumlah tenaga kesehatan guna menjaring informasi kondisi pelayanan Pasien Covid-19 saat ini, Kamis (22/7/2021)

MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Erupsi kasus Covid-19 di Kota Kendari kembali menyulitkan peran tenaga kesehatan (nakes) menangani pasien. Sebagian nakes mulai mengaku kewalahan dalam bertugas.

Itu terungkap saat pertemuan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dengan sejumlah nakes yang bertugas di Dinas Kesehatan maupun puskesmas di Media Center Rujab Wali Kota Kendari, Kamis (22/7/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg. Rahminingrum menjelaskan, pertemuan dilakukan untuk memberikan semangat dan mencari solusi terkait persoalan yang sedang dihadapi nakes kota.

Sejumlah persoalan disampaikan Dinas Kesehatan dan pihak puskesmas salah satunya dukungan satgas kecamatan dan kelurahan dalam menangani pasien covid yang sedang isolasi mandiri (Isman) termasuk menangani jenazah kasus Covid-19.

“Pasien covid yang sementara isman di rumah, meninggal itukan di lapangan semuanya puskesmas. Kami berharap mudah-mudahan ke depan satgas kelurahan dan kecamatan RT, RW, Babinsa dan Babinkamtibmas bisa berbagi peran,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Puskesmas Puskesmas Poasia Hasmira mengeluhkan nakes yang bertugas di Puskesmas Poasia terpapar covid sehingga harus isolasi mandiri, akibatnya pekerjaan mereka digantikan tenaga lepas.

Sementara pihak puskesmas tidak memiliki anggaran untuk membantu tenaga lepas itu. Dia berharap agar tenaga lepas itu diperjuangkan menjadi tenaga honorer, sehingga mereka mendapat honor bulanan.

“Tenaga pengabdi di Puskesmas Poasia sebanyak 60 orang kami minta kebijaksanaan pak wali kota untuk perjuangkan mereka,” ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan seorang Kepala Bidang di Dinas Kesehatan Muslim. Menurutnya saat ini pekerjaan mereka semakin berat karena tenaga kesehatan yang bekerja di lapangan banyak yang terpapar sehingga mereka bergantung dengan tenaga pengabdi.

“Kami butuh perawat dan bidan, Tenaga IT dan admin di lapangan juga sangat minim karena banyak yang terpapar dan isoman,” katanya.

Menurutnya, sejak banyaknya nakes yang terpapar mereka harus mengerjakan tugas ganda karena pelayanan harus tetap berjalan.

Sementara itu Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menjelaskan, untuk penanganan jenazah covid, dia akan segera membentuk tim khusus beranggotakan sejumlah pihak terkait salah satunya Dinas Pemukiman Kawasan Perumahan menangani Tempat Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka dan Pihak Rumah Sakit.

Sedangkan untuk tenaga honorer, wali kota meminta pihak puskesmas melalui Dinas Kesehatan mendata tenaga honorer yang dibutuhkan. Tapi untuk saat ini hingga Desember 2021 mereka bisa diangkat sebagai relawan.

“Tahun 2021 ini mereka diangkat jadi relawan dulu, nanti tahun 2022 akan diangkat jadi honorer tetap menggunakan SK wali kota,” ungkapnya.

Untuk para nakes yang sedang isman, lanjutnya, segera didata agar bisa dibantu sebab mereka bisa dikategorikan pasien yang butuh bantuan. (***)

Reporter : Juhartawan

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini