
MCNEWSULTRA.ID, Buranga – Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) menggelar rapat persiapan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
Acara ini rencananya akan dilaksanakan pada 20 Juni 2025 dan dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.
Rapat koordinasi digelar di Aula Rapat Kantor Sekretariat Daerah Butur, Rabu (11/6/2025), dipimpin oleh Wakil Bupati Butur, Rahman, didampingi Ketua TP PKK Butur, Suhaemi Sudia Afirudin, serta Asisten Pemerintahan dan Kesra, Mansur.
Turut hadir pimpinan OPD, Forkopimda, Direktur RSUD Waode Fortanita, serta kepala puskesmas setempat.
Wakil Bupati Rahman menyatakan bahwa persiapan secara umum telah matang.
“Pada prinsipnya sudah siap, tinggal hal-hal teknis saja yang dibahas,” ujarnya usai rapat.
Direktur RSUD Butur, dr. Waode Fortanita mengungkapkan, peletakan batu pertama rencananya akan dilakukan langsung oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin.
“Kalau tidak hadir tanggal 20, acaranya diundur atau dimajukan, tergantung jadwal beliau,” jelasnya.
Namun, berdasarkan informasi dari Protokoler Kemenkes RI, agenda kunjungan Menkes ke Buton Utara tetap direncanakan pada 20 Juni 2025.
Proyek pembangunan RSUD Butur ini menggunakan sistem design and build, dengan nilai kontrak Rp135,5 miliar dari APBD dan DAK Tahun Anggaran 2025.
Waktu pelaksanaan konstruksi ditargetkan selesai dalam 180 hari kalender.
Sekretaris Daerah Butur, Muhammad Hardhy Muslim, menegaskan bahwa pembangunan sektor kesehatan menjadi prioritas utama.
“Dengan RSUD tipe C ini, kami harap tidak perlu lagi merujuk pasien ke Baubau atau Kendari untuk penanganan serius,” ujarnya.
RSUD Butur nantinya akan dilengkapi fasilitas penanganan penyakit nasional seperti kanker, jantung, stroke, dan gangguan uronefrologi, berkat dukungan DAK Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pembangunan RSUD ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas, merata, dan terjangkau bagi masyarakat Buton Utara.
Dengan adanya rumah sakit ini, diharapkan angka rujukan pasien ke daerah lain dapat berkurang secara signifikan. (red)