MCNEWSULTRA.ID, Rumbia – Kabupaten Bombana tahun ini kembali mendapat alokasi bantuan pengadaan Tempat Pembuangan Sampah sistem Reduce Reuse Recycle (TPS3R) dan (Sanitasi Berbasis Masyarakat) Sanimas.
Seperti diketahui, teknologi TPS3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien.
Teknologi pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam di lahan sekitar TPS untuk dijual.
Untuk meningkatkan kualitas hasil pengomposan akan diterapkan teknologi kompos cacing (kascing). Hasil pengolahan tanki biodigester berupa gas akan digunakan untuk supply energi di warga sekitar TPS 3R.
Kegiatan itu bersumber dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tenggara (BPPW Sultra). Tercatat ada tiga kecamatan di Bombana yaitu Kecamatan Rarowatu Utara, Masaloka Raya dan Kabaena Barat.
Kecamatan Kabaena Barat sudah menyosialisasikan program tersebut pada masyarakat bertempat di Aula Desa Baliara Selatan, Sabtu (17/4/2021). Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh ketua BPD desa Baliara Selatan, Tenaga Fasilitator Lapangan TPS 3R Sultra dan masyarakat setempat.
Camat Kabaena Barat, Musmuliadi menyambut positif rencana pembangunan fasilitas TPS3R. Problem sampah masih menjadi persoalan yang mesti diperhatikan saat ini, khususnya di wilayah Kabaena Barat.
“Inshaallah selain TPS3R, pemerintah kecamatan sedang menyelesaikan segala persyaratan pembangunan TPA di Desa Rahantar. Kami sudah kunjungi lokasinya dan sudah ada penandatangan akta hibah lokasi,” tuturnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan sosialisasi.
Menurutnya, Program TPS 3R ini ada 2 kelompok yang sangat penting yakni Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Kelompok ini bertanggungjawab mengelola pra kontruksi, sampai kontruksi selesai, pencairan dana dan pengelolaan dana.
Kelompok kedua adalah Kelompok Pemanfaat dan pemeliharaan (KKP) yang bertugas mengelola sampah dan menjadi ujung tombak TPS – 3R apakah akan berhasil atau akan mati suri.
“Sekedar imbauan sampah olahan TPS 3R yaitu sampah organik dan anorganik, artinya sampah basah dan kering. Jadi kebutuhan RAB kegiatan nanti disusun KSM. Anggarannya itu berkisar Rp 600 juta,” terangnya.
Dia berharap, kegiatan dari program itu bisa dilaksanakan dengan baik, utamanya pihak KKP betul-betul serius mengelola sampah, sehingga Desa Baliara Selatan bisa menjadi progran TPS3R di Bombana.
Sedangkan Kepala Desa Baliara Selatan, Wirman mengaku sudah lama mengusulkan fasilitas TPA sampah dan tahun ini bisa terealisasi. Program itu dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat karena sudah bisa mengisi waktu luang untuk hal-hal yang bersifat produktif. (***)
Reporter : LM Dzaki