Kisah Janda Empat Anak, 19 Tahun Lumpuh Tanpa Pengobatan Medis

0
1322
Kondisi rumah Nuralam, janda empat anak yang sudah 19 tahun mengalami kelumpuhan. Kini wanita itu butuh atensi para dermawan (foto : andi momang)

MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Seorang wanita tua, Nuralam kini hanya menjalani hidup tanpa bisa banyak beraktivitas. Warga Dusan V lorong bendungan Desa Mikuasi, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara sudah 19 tahun mengidap kelumpuhan.

Dia mengaku, gejala penyakitnya itu mulai terasa pada Tahun 2002. Tepat ketika anak pertamanya masih duduk di bangku pendidikan jenjang SMP.

“Waktu itu kaki kanan saya sakit dan tidak bisa bergerak. Setelah itu yah saya lumpuh, susah jalan,” katanya pada MCNewsultra.id, Senin (16/8/2021).
Dia punya keinginan berobat medis, namun ekonomi keluarga sangat tidak memadai. Apalagi wanita berusia 48 tahun itu sudah lama menjanda setelah suaminya meninggal.

Saat ini dia menetap di sebuah rumah panggung dengan konstruksi seluruhnya menggunakan kayu. Kondisinya pun relatif sudah lapuk.

“Kalau melangkah di rumah harus serba hati-hati nak karna sudah banyak papan lantainya yang lapuk,” tuturnya

Selama ini ia hanya bisa konsumsi obat herbal atau berobat ke dukun. Namun sama sekali belum pernah ke rumah sakit karena kendala biaya.

“Jangankan mau ke rumah sakit, kita makan sehari-hari saja susah. Saya cuma minum herbal dari daun Kersen kalau tensi darahku naik . Sesekali berobat ke dukun juga,” tuturnya.

Untuk biaya hidup sehari-hari, Nuralam mengaku hanya mengandalkan  2 anak laki-lakinya.

“Satu anak perempuan  saya sudah bersuami dan ikut suaminya ke makasar yang satunya lagi  baru tamat SMA tahun ini, ” kata janda 4 anak kelahir sengkang ini
Menyinggung perhatian pemerintah, dia mengaku sudah mendapat bantuan raskin dari pusat, dan bantuan program keluarga harapan (PKH) yang pencairannya tiap bulan.

“Bantuan Dinas Sosial belum pernah ada. Begitu pun petugas kesehatan belum pernah datang, ” tuturnya.

Salah seorang anak Nur Alam, Harwan (34), menuturkan sebenarnya sangat besar keinginan untuk membawa ibunya ke rumah sakit Djafar Harun di Lasusua. Namun terkendala biaya.

“Jadi kami hanya pasrah sambil pengobatan herbal, tapi belum ada kemajuan, dari hari ke hari kondisi ibu tak ada kesembuhan, ” ujarnya.

Harwan berharap, adanya bantuan dari pemerintah daerah, atau siapa saja para dermawan yang bersedia membantu untuk kesembuhan Ibunya. (***)

Reporter : Andi Momang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini