MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Bulan suci Ramadan tersisa beberapa hari lagi. Lazim kebutuhan pangan masyarakat menyambut perayaan hari besar agama mulai meningkat. Namun di sisi lain harga pangan juga berangsur melonjak.
Pantauan mcnewsultra.id di Pasar Lacarua Lasusua, pangan yang mengalami kenaikan harga drastis adalah cabe rawit. Bila kondisi normal harga cabe rawit hanya berkisar Rp 30 ribu perkilo. Namun saat ini dua kali lipat yaitu Rp 70 ribu perkilo.
Salah seorang pedagang, Juniati (48) mengaku, naiknya harga cabe rawit sudah berjalan sepekan terakhir. Kondisi itu diakui masih lumrah karena jelang ramadan, kebutuhan pangan itu meningkat sehingga kadang langka di pasaran.
“Memang susah kita dapat cabe sekarang pak. Kita dapat juga harganya mahal,” ujarnya, Rabu (7/4/2021).
Selain karena kondisi langka, kata dia, pedagang sayuran ini juga mendatangkan barang dagangannya dari Sulawesi Selatan. Mayoritas Pedagang Lacaria lebih banyak memberi barang di Kabupaten Enrekang.
Pedagang lain, Sukini (36) mengungkapkan, kenaikan harga cabe di Kolaka Utara akibat banyaknya petani cabe yang beralih menjadi petani nilam.
“Kalau saya ambilnya di petani lokal di Kolaka Utara. Sudah jarang sekarang yang tanam cabe petani jadi susah kita dapat. Banyak yang jadi petani nilam,” tuturnya.
Kenaikan tersebut tidak hanya terjadi untuk cabe rawit. Cabe keriting dan cabe besar juga mengalami kenaikan harga, meskipun kenaikannya tak seperti cabe rawit. Untuk cabe keriting dan cabe besar, harga normalnya Rp 30 ribu, sekarang Rp 45 ribu.
Terpisah dihubungi, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kolaka Utara, Nurbaeti memprediksi harga cabe masih akan mengalami peningkatan, khususnya di Bulan Ramadan. Dia memprediksi memasuki Bulan Ramadan harganya akan mencapai Rp 80 ribu perkilo.
“Ini kalau kita melihat dari tahun-tahun sebelumnya. Karena tahun lalu itu Bulan Ramadan harga cabe tembus sampai delapan puluh ribu,” terang Nurbaeti. Ungkapnya (***)
Reporter : Andi Momang
