MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Bagi sebagian orang menjalani puasa Ramadan, masalah gangguan kesehatan tak bisa dihindari. Padahal faktor kesehatan cukup berpengaruh terhadap aktivitas fisik orang dalam beribadah, temasuk pula menjalani ibadah puasa.
“Kadang sebagian orang terpaksa setop puasa karena asam lambung naik. Paling menonjol itu produktivitas kerja menurun saat puasa. Alasannya lemas atau lesu,” ujar Penggiat Kesehatan Sultra, Rosmawati Rasyid SKM MKes saat berbincang dengan mcnewsultra.id, Selasa (20/4/2021).
Menurutnya, selain penyakit asam lambung, problem kesehatan lain yang menghinggapi sebagian orang adalah dehidrasi, sakit kepala, mual, diare dan radang tenggorokan.
“Bulan ramadan itu bulan peningkatan kualitas ibadah, namun tak lantas kita mengabaikan kualitas kesehatan. Dua-duanya sama pentingnya saya kira. Bagaimana mau ibadah serius kalau sakit. Iya ndak,” katanya.
Gangguan kesehatan selama puasa, lanjut Pejabat Struktural di Dinas Kesehatan Provinsi Sultra itu, pemicu paling utama karena sikap apatis seseorang untuk konsistens menerapkan pola hidup sehat. Kebiasaan buruk dalam pola hidup saja susah diminimalkan.
“Yang kita sering temui pada orang pola tidurnya selama bulan ramadan. Kadang tidurnya sampai larut malam, padahal mesti bangun lebih awal karena makan sahur. Idealnya jam tidur harus dijaga. Jangan tidak tidur sampai tembus waktu sahur,” terangnya.
Pola hidup negatif lainnya, tuturnya, adalah terkait konsumsi makanan. Dia menyarakan agar saat buka puasa atau makan sahur. Hindari makan secara berlebihan dan kadar lemak tinggi serta banyak konsumsi air minum dan sayuran.
“Banyak konsumsi air putih, itu kelihatan sepele memang sarannya. Tapi ingat kalau kita kena radang tenggorokan atau dehidrasi saat berpuasa, penyebabnya karena minimnya asupan cairan,” tandas mantan aktifis Kohati Makassar itu.
Dasar itu, dia pun berharap agar masyarakat tetap memperhatikan kesehatan sebaik mungkin selama menjalani ibadah puasa dengan tetap menjaga pola hidup sehat baik mencakup konsumsi gizi makanan maupun kebiasaan positif lainnya seperti berolahraga ringan dan istirahat yang cukup. (***)
Reporter : Juhartawan
