MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Harga minyak goreng di wilayah Kolaka Utara terpantau mengalami kenaikan. Kondisi itu sedikit bikin galau pedagang gorengan. Pasalnya kenaikan itu praktis memicu ongkos produksi jadi ikut melonjak.
Agar tidak merugi, pedagang gorengan di beberapa tempat menyiasati harga dengan cara memperkecil ukuran goreng dan juga mengurangi porsi per buahnya.
Sutriani, salah satu pedagang gorengan di Kelurahan Lapai, Kecamatan Ngapa menuturkan, naiknya harga minyak goreng di pasaran membuat ia turut menaikkan harga jual gorengan.
“Kalau dulu harga semua jenis gorengan per bijinya Rp 1000 sekarang naik Rp 5000 per empat biji,” katanya, Sabtu (20/11/2021) malam.
Dengan perubahan harga tersebut, kata dia, omsetnya sedikit menurun dibanding sebelum minyak naik.
“Mau apalagi mas, karena belinya mahal ya kita pasrah saja. Kenaikan ini sangat memberatkan terlebih kita yang masih ngontrak mas,” keluhannya.
Pedagang gorengan lainnya, Ani mengaku terpaksa menaikkan harga gorengan agar tidak merugi.
“Semua jenis gorengan naik pak, karena minyak naik, tiga hari yang lalu saja harga minyak sudah Rp 19.000 per liter,” ujar Ani yang menjajakan jualannya di Desa Beringin, Kecamatan Lapai.
Berbeda dengan di Kecamatan Ngapa, pedagang gorengan di Ibu Kota Lasusua memilih merubah ukuran goreng menjadi lebih kecil dibanding sebelumnya.
“Kalau saya tidak menaikkan harga gorengan, cuma mengurangi ukurannya saja,” ucap pedagang gorengan di Kecamatan lasusua, Fatma.
Menanggapi melejitnya harga minyak goreng, Kepala Dinas Perdagangan Kolaka Utara, Risal Natsir menuturkan, jika persoalan tersebut terjadi secara nasional, tidak hanya di Kolut tapi semua daerah mengalaminya.
“Kenaikan tersebut menurut informasi dipicu naiknya harga komoditas minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di pasar dunia,” jelasnya.
Ia juga mengaku tidak berdaya dengan kenaikan tersebut. Namun, pihaknya tidak mungkin menggelar pasar murah mengingat anggaran terbatas.
“Sekarang kami hanya mengantisipasi ketersediaan stok minyak goreng di pasaran jelan hari raya natal dan tahun baru, sehingga meski naik kebutuhan masyarakat di Kolaka Utara tetap terpenuhi,” katanya.
Ia juga memastikan stok minyak goreng di pasaran tetap aman sampai hari natal dan tahun baru. Jadi masyarakat diimbau tidak usah panik dan terburu-buru membeli. (***)
Reporter : Andi Momang