Empat Daerah di Sultra Capai 100 Persen Testing Covid-19

0
602
Gubernur Sultra Ali Mazi (kanan) saat mengikuti Rakor Evaluasi PPKM Level 4 dan Perkembangan Covid-19 di Pulau Sulawesi secara virtual, Jumat (13/8/2021) malam. Rapat itu dipimpin Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (foto ist )

MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Empat daerah di wilayah Sultra dinilai memenuhi pencapaian angka 100 persen dalam kegiatan testing Covid-19 sebagaimana tertuang dalam Inmendagri No. 31 dan 32 Tahun 2021. Daerah tersebut adalah Kabupaten Konawe Utara, Konawe, Wakatobi dan Kota Kendari.

Itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulinan Ekonomi Nasional (PC PEN) Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Level 4 dan perkembangan Covid-19 di wilayah sulawesi secara virtual, Jumat (13/8/2021) malam.

Gubernur Sultra Ali Mazi mengikuti kegiatan rakor tersebut bersama Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, Danrem 143/H0 Brigjen TNI Janiie Aldrin Siahaan dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sultra.

Dikutip dari rilis resmi Juru Bicara Gubernur Sultra, dalam testing Covid-19 untuk data rata-rata seminggu sebelumnya (7DMA) , Kabupaten Konawe Utara dari 973 target testing harian, pada 12 Agustus ada 377,0 (7DMA) atau 38,7% capaian.

Kabupaten Konawe dari 1.246 target testing harian, tercatat 37,7 (7DMA) ditanggal yang sama, atau 3,0 persen capaian. Kota Kendari dari 6.027 target testing harian, 157,9 (7DMA) atau 2,6% capaian. Lalu Kabupaten Wakatobi dari 1.029 target testing harian, tercatat 2,9 (7DMA) atau 0,3% capaian.

Airlangga juga menjelaskan perkembangan terkini kasus Covid-19 secara nasional dan update untuk wilayah Sulawesi, serta berdialog dan mendengarkan langsung laporan dari lapangan. Pada kesempatan itu juga langsung ditetapkan dan diambil langkah serta respons cepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi.

“Penerapan PPKM di wilayah Sulawesi belum terlihat efektif dalam menurunkan mobilitas masyarakat. Rata-rata mobilitas di luar area permukiman pada periode PPKM tanggal 3-9 Agustus justru mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Untuk itu kami harapkan agar pelaksanaan PPKM di wilayah tersebut kembali diperketat,” terangnya.

Selain menekan mobilitas, lanjutnya, Pemerintah juga terus meningkatkan jumlah testing dengan melakukan prioritas testing kepada suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, dengan target minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi. Seluruh kontak erat akan dites dan dikarantina untuk menimalisir risiko penularan.

Dia pun mengarahkan kepada seluruh Kepala Daerah di Pulau Sulawesi untuk terus meningkatkan testing dan tracing hingga mencapai target yang ditentukan di InMendagri, agar dapat diketahui secara pasti siapa saja yang suspek dan kontak erat sehingga langkah selanjutnya dapat diambil untuk menekan laju penyebaran virus.

Secara umum, tambahan kasus aktif yang terkonfirmasi mingguan di Pulau Sulawesi mulai menurun. Masing-masing Provinsi Sulawesi Tenggara (-146 kasus), Sulawesi Selatan (-692 kasus), Gorontalo (0 kasus).

Sedangkan di tiga provinsi lainnya yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Utara mengalami penambahan masing-masing 6 dan 11 kasus, sementara Provinsi Sulawesi Tengah menjadi perhatian akibat penambahan kasus hingga 1.826 kasus.

“Tingkat keterisian Rumah Sakit (Bed Occupancy Rate/ BOR), ada dua Provinsi yang memiliki BOR di atas 70 persen yakni Gorontalo dan Sulawesi Tengah yang masing-masing 71 persen,” tuturnya.

Sedangkan Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara memiliki tingkat BOR yang rendah yakni di bawah 50 persen yaitu masing-masing HM.4.6/214/SET.M.EKON.3/08/2021 36 persen dan 43 persen, dan untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara memiliki BOR masing-masing 55 persen dan 59 persen.

“Untuk menekan BOR, konversi tempat tidur di Rumah Sakit menjadi tempat tidur Covid-19 sebesar 40 persen harus terus dilakukan, sesuai pengaturan yang ditetapkan Menteri Kesehatan,” katanya.

Di sisi lain, hingga 13 Agustus 2021, capaian Vaksinasi di Pulau Sulawesi terus diakselerasi. Provinsi Sulawesi Utara menjadi yang tertinggi yaitu 35,93 persen dari target sudah divaksinasi. Menyusul Provinsi Sulawesi Selatan (21,25 persen), Gorontalo (20,56 persen), Sulawesi Tenggara (16,91 persen), Sulawesi Barat (15,93 persen), dan Sulawesi Tengah (14,43 persen).

“Untuk beberapa daerah yang belum memiliki tempat isolasi diminta segera menyiapkan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) serta meminta kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah agar mau pindah ke Isoter dengan layanan kesehatan yang lebih memadai,” katanya. (***)

Reporter : Juhartawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini