MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Pasangan Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN) sudah memasuki masa dua tahun kepemimpinan di Sulawesi Tenggara. Pasca dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 5 September 2020, keduanya langsung fokus menjalankan amanah yang diberikan masyarakat.
“Sebagai pemegang mandat Rakyat Sultra, maka kami patut melakukan evaluasi dan melaporkan progres yang kami capai pada masyarakat. Beberapa keberhasilan yang kami capai tidak membuat kami berbangga,” ungkap Gubernur Ali Mazi saat memberikan sambutan pada acara bertema Dua Tahun AMAN Sukses Membangun Sultra di Grand Claro Hotel Kendari, Sabtu (5/9/2020).
Hadir dalam acara itu Ketua DPRD Sultra H Abdurrahman Shaleh, Kapolda Sultra Brigjen Pol Yan Sultra Indrajaya dan mantan Kapolda Sultra yang kini menjabat sebagai Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam dan sejumlah pejabat OPD lingkup Pemprov Sultra.
Menurutnya, tak mudah membangun wilayah Sultra dengan keragaman potensi seperti tipologi daratan dan kepulauan, kondisi geografis, ragam etnis, budaya, bahasa dan sebagainya. Semua itu fakta yang harus dipikirkan cara strategi maupun pendekatan dalam membangun.
Di tahun kedua memimpin Sultra, Gubernur Ali Mazi juga menyadari masih rencana belum tercapai, capaian pembangunan belum sesuai harapan. Namun semua tak lepas dari kekurangan dan keterbatasan sebagai manusia biasa. Dia pun berharap lagi agar semua kalangan memberikan dukungan penuh agar bisa menuntaskan seluruh target sebelum akhir masa jabatan.
“Menjawab tantangan dan persaingan di masa mendatang, maka kami (AMAN) berdua memilih maupun menetapkan konsep dan strategi Garbarata atau Gerakan Akeselerasi Pembangunan Wilayah Daratan dan Lautan,” katanya.
Kesempatan itu, Ali Mazi kembali memaparkan progres fisik program stategis daerah yaitu Pembangunan Kawasan Wisata Toronipa, RS Jantung dan Pembuluh Darah serta Perpustakaan moderen. Sebagian besar program tersebut sudah terlaksana, semua OPD melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai amanah RPJMD.
“Pemerintah provinsi bekerja dengan Ikatan Arsitektur Indonesia Sultra telah menggelar sayembara masterplan penataan Kawasan Toronipa awal Juni lalu dan berakhir 20 September 2020,” tuturnya.
Sedang aspek realisasi fisik, lanjutnya, pembangunan akses jalan sejak tahun 2019 lalu berupa perintisan empat jalur jalan sepanjang 4 kilometer. Pelapis jalan menggunakan material beton yang diperkirakan bisa bertahan 50 sampai 100 tahun. Secara keseluruhan program staregis itu tuntas Tahun 2012 nanti.
“Pembangunan tersebut menelan anggaran dari APBD sebesar Rp 144 miliar. Panjang akses jalan Kendari – Toronipa direncanakan 14,6 kilometer. Pembangunan lanjutan kini telah dimulai lagi setelah pinjaman lewat PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) disetujui pemerintah pusat,” terangnya.
Program berikutnya adalah pembangunan perpustakaan moderen. Untuk proyek itu, kata Ali Mazi, sudah melewat dua tahap. Bahkan progres tahap dua sudah mencapai 76 persen.
“Pengerjaan struktur gedung tujuh lantai sudah rampung. Kini masuk pemasangan instalasi, kaca gedung dan pengecoran kubah. Kami perkirakan bulan Desember tahun ini selesai dan bisa digunakan tahun depan,” jelasnya.
Sedangkan progres pembangunan Rumah sakit jantung baru tuntas tahap satu yaitu pembangunan gedung empat lantai dengan nilai Rp 94 miliar. Adapun tahap dua masih menunggu pencairan pinjaman dari PT SMI. Pembangunan RS Jantung menelan total anggaran Rp 400 miliar.
“Bangunan rumah sakit memiliki 17 lantai, didesain megah, fasilitas lengkap dan akan menjadi rumah sakit khusus jantung pertama dan diharapkan menjadi rumah sakit rujukan di Kawasan Timur Indonesia. Pembangunan terus digenjot hingga selesai tepat tahun 2020,” ujarnya.
Acara ekspos tersebut tanpa dihadiri Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas yang harus menjalani perawatan isolasi karena dampak Covid-19. Dalam momen itu Ali Mazi mengajak seluruh tamu untuk berdoa agar Wagub Lukman Abunawas segera sembuh dan bisa menjalankan aktivitas tugas seperti biasa. (**)
Reporter : Juhartawan