
MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Kisruh seleksi atlet persiapan Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) Papua 2021 akhirnya ditangani DPRD Sultra.
Sebelumnya National Paralympic Commitee (NPC) Provinsi Sulawesi hanya menetapkan 20 orang atlet berlaga di Papua. Sedangkan tujuh orang lainnya dinyatakan tak lolos seleksi.
Ketujuh atlet tersebut adalah Harijah (39) tuna daksa cabang atletik dari Kolaka Timur, Regina Resky Atira Lengkong (18) tuna daksa cabang tenis meja dari Kolaka, Rino Hariyatno (36) tuna daksa cabang atletik dari Kota Baubau.
Lalu Takdir (34) tuna daksa cabang atletik dari Kota Baubau, Kevin (23) tuna rungu cabang aletik dari Kolaka, Yayan Padawa (47) tuna daksa cabang bulu tangkis asal Kolaka Timur dan Ilham (33) tuna netra cabang atletik dari Kota Kendari.
Ketua Komisi IV DPRD Sultra La Ode Frebi Rifai menegaskan, masalah tersebut sudah dimediasi dewan dalam wadah Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dihadiri NPC Sultra, Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra serta para atlet PEPARNAS.
“Rencana keberangkatan 7 orang atlet itu sesuai informasi terkendala oleh pembatasan kuota dari penyelenggara kegiatan. Tapi kita sudah sepakati tadi yang 7 orang tetap berangkat sehingga total atlet 27 orang,” terangnya usai RDP, Rabu (27/10/2021).
Setelahnya pihan NPC dan Dispora Sultra kembali akan berkomunikasi dengan penyelenggara PEPARNAS agar 7 orang atlet yang gagal berangkat tetap diakomodir.
Namun biayanya ditalangi NPC daerah. Adapun 20 orang atlet lainnya dibiaya panitia lokal mulai kebutuhan transportasi maupun konsumsi.
Sedangkan, Ketua NPC Sultra yang menaungi atlet disabilitas, Kafarudin menerangkan, kuota untuk atlet Sultra hanya 20 atlet saja, olehnya itu tujuh orang lainnya tidak bisa bertanding ke Papua.
Semula ketujuh atlet itu masuk dalam kategori cadangan atau pengganti bila atlet utama berhalangan untuk bertanding. (**)
Reporter : Juhartawan