MCNEWSULTRA.ID, Lasusua – Ansar, Warga Desa Sapoiha, Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara terpaksa mengadukan pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ke DPRD Kolut. SPBU itu berlokasi di pesisir Pantai Desa Sapoiha.
Dasar pengaduannya ke dewan karena menduga solar subsidi untuk nelayan dominan didrop pengelola SPBU ke pengusaha tambang yang memiliki kedekatan. Akibatnya, kuota untuk nelayan sendiri menjadi langka.
“Informasi kami terima seharusnya BBM solar itu diperuntukkan untuk warga yang memiliki kartu nelayan. Namun ada dugaan kuota 50 persen di SPBU itu dialihkan ke penambang,” ungkap Ketua Komisi III Dewan Kolut, Abu Muslim, Jumat (24/9/2021).
Secara rinci pengaduan, lanjut Politisi Partai Golkar itu, kadang solar masuk malam Senin, tetapi pagi hari sudah habis. Nelayan pun sempat protes ke pengelola SPBU karena ada oknum komersilkan BBM subsidi itu ke penambang.
“Aduan itu kami (Komisi III) akan tindak lanjuti hari Senin pasca sidang paripurna. Sejumlah pihak akan dipanggil baik pengelola SPBU maupun instansi pemerintah terkait,” ucapnya.
Pemanggilan itu, kata dia, sifatnya baru sebatas konfrontir aduan. Setelah itu dewan akan turun ke lapangan mengecek kondisi guna mengumpul data. Pasca itu baru digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Surat pemanggilan baru diproses sekretariat. Prinsipnya semua pengaduan masyarakat wajib untuk ditindaklanjuti, terlebih menyangkut kebutuhan vital ekonomi mereka,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Kolut itu. (***)
Reporter : Andi Momang