Bupati Koltim Wafat, ARS : Rasa Duka Semua Orang

0
572
Ketua DPW PAN Sultra H Abdurrahman Shaleh (kiri) saat turun gunung memberikan dukungan penuh terhadap almarhum Syamsul Bahri Madjid (kanan) dalam Pilkada Kolaka Timur 2020 lalu. (foto: ist)

MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Duka menyelimuti masyarakat Kabupaten Kolaka Timur. Wafatnya pemimpin kharismatik H Syamsul Bahri Majid (SBM) cukup mengagetkan semua orang. Bukan hanya masyarakat Koltim, tetapi sejumlah daerah turut menghaturkan belasungkawa.

“Terpaku dan melayang pemikiran saya mendengar kabar Duka SBM seperti disambar petir, Innalillahi Wainnailaihi Rajiun. Tidak percaya, tidak yakin. Tapi cepat saya mengadahkan tangan mengirim Al fatihah almarhum,” tutur Ketua DPRD Sultra, H Abdurrahman Shaleh via chat WA pada mcnewsultra.id, Jumat (19/3/2021) malam.

Abdurrahman Shaleh (ARS) punya kenangan banyak terhadap terhadap sosok pria yang wafat di usia 53 tahun itu. Paling tidak sejarah perjalanan karir politiknya meraih kemenangan di Pilkada Koltim 2020, salah satu partai pengusung Partai Amanat Nasional (PAN).

“Cerita Pilkada Koltim itu cerita manis buat saya dan almarhum. Waktu beliau ingin maju pilkada semua orang skeptis, secara politis logika dan kalkulasi tidak masuk. Jangankan rival, saya saja ragu bisa ndak SBM menang pilkada,” kenang ARS.

Kala itu, lanjut Ketua DPW PAN Sultra itu, maju pilkada syarat logika mesti siap lahir dan batin. SBM pun mencoba meyakinkan ‘menendang’ semua logika berpikir politik. Ujungnya PAN bersedia mengawalkan pasangan SBM dan Andi Merya Nur maju pilkada.

“Ngomongnya komprefensif, plus minus pemikirannya pasti ada. Bisa Seperti kejadian sebelum beliau meninggal akibat ‘menendang’ bisa saya terima. Terus saya ngomong kasih kami alasan atau instink politik logis biar bisa kalahkan incumben,” tutur ARS.

Usai berdiskusi panjang, maka PAN putuskan rokemendasi politik diberikan pada SBM saja. Dan terbukti memang menang Pilkada Koltim. Hanya saja hanya menjabat 21 hari merupakan pukulan berat dirasakan semua orang.

“Sehari setelah pengumuman menang, saya sempat bertemu almarhum di kediamannya. Kami bercanda bersama. Satu hal saya catat dari dia paling anti menolak undangan orang. Manusiawi semua orang bisa saja lelah,” ucap ARS.

ARS menambahkan, wafatnya Bupati Koltim sosok pemimpin dengan perangai humble dengan senyum khas, bukan saja kehilangan pemimpin, tetapi harapan bagaimana mewujudkan Koltim lebih baik sesuai impian masyarat. Mereka masih butuh sentuhan tangan dingin Syamsul Bahri mengubah wajah Koltim di masa mendatang. Innalillahi Wa Innailaihi rojiun !. (***)

Reporter : Juhartawan

 

 

 

 

 

 

Komen FB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini