MCNEWSULTRA.ID, Langara – Balai Karantina Pertanian (BKP) Kendari menyosialisasikan pemanfaatan aplikasi Indonesia Maps of Agricultural Commodities Export (IMACE) di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Sosialisasi aplikasi besutan Badan Karantina Pertanian (Barantan) itu sebagai upaya menyukseskan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Syahrul Yasin Limpo.
“Ada sistem yang harus kami sosialisasikan yakni I-MACE,” ucap Kepala Balai Karantina Kendari, N Prayatno Ginting SP MM, diwawancarai usai kegiatan, Selasa (06/07/2021).
Menurut Ginting, era digital saat ini, akses informasi menjadi sangat penting guna mendukung upaya peningkatan ekspor di Indonesia. IMACE pun hadir untuk memenuhi itu.
Aplikasi ini, lanjutnya, menyajikan informasi data ekspor pertanian secara komputasi waktu nyata atau real-time. Selain itu, aplikasi ini juga menyajikan data pemetaan potensi komoditas pertanian ekspor di daerah sentra dan menjadi input dalam pemberdayaan masyarakat.
“i-MACE hadir dalam dua platform aplikasi yang berbasis situs web dan berbasis android yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja,” tambahnya.
Menurut Mantan Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Karantina Belawan itu, i-MACE bagi pemegang kebijakan informasi dapat digunakan untuk memetakan pembangunan pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor.
Sementara bagi petani, peternak, dan pekebun dapat memilih jenis budi daya guna mendapatkan nilai tambah. Sedangkan bagi para eksportir, dapat menjadi alat bantu analisis untuk peningkatan ragam komoditas dan negara tujuan.
“Terkhusus di Kabupaten Konkep ini, potensi komoditi pertaniannya cukup besar, salah satunya tanaman porang. Sesuai instruksi pak menteri, porang dan sarang walet menjadi dua komoditi yang disarankan untuk mendapat Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor,” ujarnya.
Di akhir, Alumni Sarjana pertanian itu berharap, Pemda setempat dapat membantu menyosialisasikan aplikasi tersebut dan mendukung Gratieks guna mensejahterakan masyarakat yang ada di Konkep dengan hasil pertaniannya. (**)
Reporter : Kardin
Editor : Juhartawan