Batan Promosikan Varietas Inpari Sidenuk di Bombana

0
452
Tim Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) usai menggelar sosialisasi produk varietas benih padi Inpari Sidenuk di Desa Teppo, Kecamatan Poleang Timur, Bombana

MCNEWSULTRA.ID, Rumbia – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mempromosikan varietas benih padi unggul bernama Inpari Sidenuk (Si Dedikasi Nuklir) di Kabupaten Bombana, Minggu (4/4/2021). Tepatnya di Desa Teppo, Kecamatan Poleang Timur.

Varietas padi hasil pengembangan Batan diklaim berumur lebih pendek, produktivitas tinggi dan lebih tahan terhadap hama penyakit. Varietas ini sudah menjadi benih prioritas di sejumlah daerah di indonesia.

Kepala Pusat Diseminasi dan Kemitraan Batan, Eko Madi Parmanto mengatakan, varietas ini merupakan hasil persilangan dari beberapa benih padi unggul yang dapat di panen hingga berumur 103 hari. Jadi tergolong produktivitas unggul.

“Padi rasanya enak memiliki tekstur pulen, terus mudah beradaptasi dengan hama atau penyakit. Sebenarnya kami punya 28 varietas benih padi. Tapi yang kami perkenalkan ini terbaru dan sudah dikenal di daratan Jawa,” terangnya.

Selain itu varietas Inpari Sidenuk dari sisi panen bisa menghasilkan 9,4 ton per hektare gabah kering giling. Produk ini juga sudah mendapat sertifikasi dari kementerian pertanian.

“Untuk Kabupaten Bombana kami sudah siapkan benih padi 200 kilogram. Barangnya sudah ada, sisa kami kirim nanti,” tuturnya.

Sementara itu anggota DPR RI utusan Sultra, Rusda mahmud menuturkan, guna mendukung pengembangan varietas Inpari Sidenuk itu, maka Batan bersinergi dengan DPR RI, khususnya Komisi VII yang membidangi ilmu pengetahuan dan teknologi.

“DPR RI mendukung dari sisi anggaran, Batan mengembangkan teknologi pertanian, petani memanfaatkan teknologi agar tercipta ketahanan pangan sesuai dengan program pemerintah,”ungkapnya

Plt Kadis Pertanian Bombana, Muhammad Siara cukup mengapresiasi upaya Batan mendorong pengembangan produksi tanaman padi di Bombana. Dengan pendekatan teknologi memadai, maka bisa mendorong percepatan pembangunan di bidang pertanian.

“Petani mungkin juga butuh masukan secara teknis mengelola sawah yang baik dari tanam hingga panen. Data Dinas Pertanian ada 13 ribu hektare sawah. Sekira 5.000 hektare sawah tadah hujan, potensi panennya 72 ribu ton,” jelasnya.

Pemerintah setempat, lanjutnya, tentu berharap Bombana mampu meningkatkan produktivitas padi sehingga menjadi basis ketahanan pangan di Sultra. (***)

Reporter : LM Dzaki

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini