ASR Siapkan Solusi Darurat Atasi Dampak Banjir Trans Sulawesi

0
464
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (ASR) melewati genangan air akibat banjir Kawasan Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Konawe Utara. (foto: Biro Adpim Prov Sultra)

MCNEWSULTRA.ID, Wanggudu – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), melakukan kunjungan mendadak ke lokasi banjir parah di Jalan Trans Sulawesi, Desa Sambandete, Kabupaten Konawe Utara (Konut), pada Rabu (9/4/2025).

Kunjungan ini hanya berselang dua jam setelah Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, beserta tim turun ke lokasi yang sama.

Diketahui, banjir yang melanda sejak beberapa hari lalu telah menggenangi ruas jalan nasional sepanjang 700 meter, memutus akses transportasi darat.

Warga terpaksa menggunakan rakit darurat (pincara) untuk menyeberang dengan biaya mencapai ratusan ribu rupiah per kendaraan.

Alat seadanya itu juga dilaporkan kerap menyebabkan kecelakaan, termasuk tenggelamnya kendaraan.

Gubernur Sultra Andi Sumangerukka menggunakan sarana kapal penyeberangan (pincara) meninjau kondisi dampak banjir di Trans Sulawesi di Kabupaten Konawe Utara

Gubernur ASR tiba pukul 12.00 WITA didampingi Danrem 143/HO, Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto, serta pejabat terkait.

Ia bahkan mencoba menyeberang menggunakan rakit pincara untuk melihat langsung kondisi banjir.

Tak ingin berhenti di seremonial, ASR langsung menginstruksikan agar segera percepat pemasangan jembatan bailey sebagai solusi darurat.

Dia juga menawarkan dana pribadi untuk biaya sementara, agar proses tak terhambat administrasi.

“Bagaimana administrasi agar tidak melanggar aturan, kita bangun dulu. Kalau pun ada prosedur, bangun dulu!” tegas ASR kepada BPJN Sultra.

“Saya datang ke sini untuk meninjau langsung banjir yang terjadi. Ini tampaknya merupakan banjir tahunan yang dipicu oleh permukaan jalan yang sejajar dengan ketinggian air. Akibatnya, kenaikan air sedikit saja langsung mengakibatkan wilayah ini terendam,” jelas ASR.

Gubernur memaparkan bahwa solusi jangka panjang untuk masalah ini telah direncanakan.

“Sebelumnya, tanah di sekitar wilayah ini pernah ditinggikan, tetapi belum diperkeras. Inilah yang menyebabkan genangan air mudah terjadi saat curah hujan tinggi,” ujarnya.

“Peningkatan debit air akibat hujan deras memang menjadi faktor utama. Namun, kondisi tanah yang belum diperkeras memperparah genangan,” imbuhnya.

Untuk langkah strategis, Gubernur Andi Sumangerukka menekankan pentingnya pembangunan jembatan layang sebagai solusi jangka panjang dan pemasangan jembatan bailey untuk kebutuhan mendesak.

“Kami telah berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai. Mereka siap membangun jembatan bailey, dan saat ini kami tinggal menyelesaikan proses administrasi agar tetap sesuai regulasi. Target kami, jembatan ini sudah terpasang besok,” tuturnya.

Dengan langkah cepat ini, gubernur berharap masalah banjir di Konawe Utara dapat segera tertangani, memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. (***)

Reporter : wawan

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini