MCNEWSULTRA.ID, Kendari – Pemerintah Kota Kendari mengumumkan sekira 4.274 orang tenaga kesehatan (nakes) sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Namun 14 persen lain memilih menunda dan 19,5 persen batal mendapat suntikan Sinovac.
Informasi itu terungkap dalam Pertemuan Sosial Program Upaya Kesehatan Masyarakat di tahun 2021 sekaligus penyerahan sarana prasarana secara simbolik pada nakes oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (10/2/2021).
Wali Kota Sulkarnain mengatakan, terkait vaksinasi tidak ada lagi yang termakan isu, hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena semua pihak sudah berjibaku sepanjang satu tahun.
“Begitu ada tawaran solusi, begitu ada jalan keluar, tiba-tiba kita tidak mau menempuh jalan ini, pertanyaan berapa lama kita akan berada dalam situasi ketidakpastian,” tuturnya.
Wali kota mengaku, sebagai bentuk tanggung jawab dia berani menjadi orang pertama yang menerima vaksin. Sebab vaksin tersebut sudah diakui dua lembaga kompeten yakni Balai POM dan MUI.
“Pak Wali kenapa berani untuk menjadi orang yang pertama di Vaksin ? saya jawab bahwa ini bukan persoalan berani dan takut, tapi ini persoalan tanggungjawab,” tegasnya.
Sedangkan Kadis Kesehatan Kota Kendari drg. Rahminingrum P, M.Kes menuturkan, saat ini kegiatan vaskinasi masih berlangsung di tahap satu untuk Nakes. Dia menargetkan vaksinasi untuk nakes ini tuntas minggu ketiga Februari.
Selain itu, kata dia, tahun 2021 ini Dinas Kesehatan menyediakan anggaran sebesar Rp 1,2 milliar untuk pelacakan dan pendampingan ibu hamil.
“Tahun 2020 kemarin anggaran sebanyak Rp 1.8 miliar dan masih tersisa dana lebih dari Rp 300 juta. Saya berharap mudah – mudahan dana yang tersisa itu betul-betul tidak ada ibu hamil yang membutuhkan biaya untuk persalinan,” ungkapnya.
Di kesempatan itu wali kota juga menyerahkan bantuan operasional berupa dua unit ambulance, satu mobil promosi kesehatan dan 17 kendaraan roda dua untuk Puskesmas Kota Kendari. (***)
Reporter : Juhartawan